GenPI.co - Pubertas merupakan sebuah pertanda habisnya masa anak-anak dan beralih ke masa remaja. Biasanya, pada masa ini, anak gadis maupun anak remaja laki-laki mulai merasakan adanya perubahan di tubuh mereka.
Salah satunya adalah perubahan biologis yang memengaruhi pertumbuhan jasmani dan emosional anak-anak.
BACA JUGA: Langkah Skakmat Anies Baswedan Bikin Istana Tercengang!
Dr. Grace Hananta mengatakan anak perempuan mengalami masa pubertas pada usia 8-16 tahun. Masa pubertas wanita ditandai dengan menstruasi.
Namun, terkadang para remaja wanita sering kali gusar melihat temannya sudah mengalami menstruasi sedangkan dirinya belum.
"Memang kalau puberty dari 8-16 tahun. Hal itu pun dipengaruhi dengan unsur genetik keluarga dan hormon sehingga kondisi setiap anak tidak sama," ujar dr. Grace Hananta pada siaran langsung yang diadakan oleh Emina dan happifyourworld, Sabtu (12/9).
BACA JUGA: Tokoh Top Nasional Antre Gabung Partai Baru Amien Rais, Ngeri!
Lebih lanjut dr. Grace Hananta mengatakan hormon juga menjadi pengaruh paling penting, seseorang mengalami menstruasi.
"Biasnaya yang paling berpengaruh adalah hormon tiroid, kalau misalnya seseorang mengalami hipotiroid biasanya lebih gampang capek, punya bentuk tubuh yang gemuk. Ini biasanya puber lebih awal," lanjutnya.
BACA JUGA: Muka Jutek Banget, Tapi Zodiak Ini Hatinya Baik Bak Malaikat
Kendati demikian, banyak juga para remaja yang mulai menstruasi pada usia 15 tahun. Hal tersebut tidak menjadi masalah asalkan masih berada di rentang usia 8-16 tahun.
"Perlu diperhatikan jika remaja wanita mulai mendapatkan menstruasi pertama pada usia 7 tahun," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News