Tak Mau Hidup Miskin, Desa Ini Pilih Pariwisata

10 Februari 2019 17:56

Bila mengelana-wisata ke Gorontalo, jangan lupa singgah ke Desa Bongo. 

Inilah pesan bijak para pengelola ekowisata di Desa Wisata Relijius Bubohu Bongo,  Kabupaten Gorontalo. 

Bongo adalah desa tandus di tepi pantai, daratannya berupa bukit kapur gersang, hanya semak dan perdu yang bisa bertahan hidup.

"Karena sering kekurangan air, kami belajar mengelola air dengan menampung air hujan di gunung, perlahan kami manfaatkan hingga tidak lagi ada kekeringan," ujar Hasan Rahim, warga Bongo, Minggu (10/2).

Sumber daya alam yang terbatas ini juga membuat warganya memilih pariwisata sebagai salah satu andalan pendapatan, mereka menyulap setiap sudut desa menjadi spot wisata yang instagramable, menyajikan kuliner dan juga membuat produk kue kolombengi sebagai oleh-oleh.

Sejak belasan tahun lalu pilihan pariwisata ini telah diyakini.

"Kami bangun sendiri desa gersang ini, tantangannya berat tapi bisa kami atasi," kata Yosep Tahir Maruf, tokoh masyarakat Desa Bongo.

Yang pertama dilakukan warga adalah menguatkan walima, perayaan Maulid Nabi Muhammad sebagai atraksi yang paling menarik di Gorontalo.

Mereka membuat usungan kue kolombengi yang unik, dan mengaraknya ke masjid.

Dari acara tahunan ini ribuan wisatawan datang berkunjung, memborong oleh-oleh dan memuaskan perburuan kuliner khas desa ini.

Saat ini desa gersang ini makin elok, makin genit dengan ide-ide dan konsep wisata yang instagtamable.

Jadilah Bongo yang indah, menawan dan selalu ramai dengan wisatawan.

"Dulu mana ada orang datang ke sini, tidak ada jalan darat, hatus naik perahu dulu,  pasarnya saja masih pakai sistem barter," ujar Yosep Tahir Maruf terkekeh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co