GenPI.co - Aktris Sekar Sari tak bisa melupakan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Kota Yogyakarta.
Paskibraka bukan sekadar baris berbaris untuk pemeran utama "Siti" yang jadi Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2016.
Peraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik Usmar Ismail Award 2016 ini belajar menantang diri sendiri untuk mengeksplorasi kemampuan dan menghadapi situasi menantang di mana penampilan harus sempurna.
BACA JUGA: Makna Hari Kemerdekaan Bagi Shandy Aulia
Saat duduk di bangku SMA, Sekar tergerak mengikuti ekstrakurikuler paskibra yang disebut Pleton Inti (Tonti) di Yogyakarta. Alasannya sederhana, dia terpukau melihat aksi senior-seniornya di ekskul tersebut.
"Orang yang tergabung di Tonti keren-keren, jadi aku memutuskan masuk ekskul itu," ujar Sekar.
"Terus ketemu teman-teman yang seru, pleton inti itu melatih kekompakan kita banget. Segala sesuatu kita gapai bersama, termasuk banyak lomba yang ada, kita semangat menggapainya bersama-sama," sambungnya.
Sebetulnya keinginan untuk menjadi petugas pengibar bendera sudah tertanam sejak Sekar masih sangat kecil.
Penyabet Best Performance on Silver Screen Award di Festival Film Internasional Singapura 2014 pernah melihat petugas Paskibraka di upacara 17 Agustus yang berlangsung Istana Merdeka.
Sekar kecil terpana melihat gerakan tertata petugas pembawa baki saat menerima bendera dari presiden.
"Mundur turun tangga tanpa lihat belakang dengan gerakan pelan tapi tegas, menurutku itu performance indah yang sakral. Jadi kayak mimpi tersendiri, dan ternyata itu bisa diupayakan waktu itu dengan tantangan yang ada," tandasnya.
Dulu, hanya murid laki-laki yang akan dikirim sekolahnya untuk mengikuti seleksi Paskibraka di tingkat kota Yogyakarta. Tak patah arang, Sekar berusaha mengubah nasibnya sendiri.
BACA JUGA: Beredar Baliho Giring For Presiden 2024
Pendatang Baru Terbaik Indonesian Movie Actors Award 2016 ini bicara dengan pembina ekstrakurikuler dan wakil kepala sekolah, meminta kesempatan untuk mengikuti kompetisi di tingkat sekolah.
Usahanya tak sia-sia. Dia menjadi satu-satunya murid perempuan yang dikirim sekolahnya untuk mengikuti seleksi di tingkat kota. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News