GenPI.co - Menjadi istri yang bisa selalu membuat senang suami bukanlah hal yang mudah. Berbagai cara sudah aku coba, tetapi Mas Roy tak pernah terlihat bahagia.
Entah apa yang terjadi dengan Mas Roy. Sikapnya berubah seratus persen setelah kami menikah.
BACA JUGA: Aduhai, Cantiknya Vernita Syabilla Berpose di Depan Mobil
Saat pacaran dahulu, ia adalah sosok pria yang sangat romantis dan perhatian. Mas Roy selalu terlihat bahagia saat aku berada di sampingnya.
Namun, kini Mas Roy menjadi sosok yang sangat pemarah. Ia pun tak pernah memperhatikanku selayaknya seorang suami memperhatikan istrinya.
Sempat aku bertanya perihal perubahan sikapnya. Namun, yang ada aku justru menjadi sasaran utama kemarahannya.
Sudah hampir setahun ini rumah tanggaku terasa sangat hampa. Tak ada lagi rasa cinta Mas Roy untukku.
Bahkan, sudah hampir setengah tahun ini ia tak pernah menyentuhku lagi. Aku seperti patung di taman yang kedinginan di tengah malam.
BACA JUGA: Sunda Cantik, Maudy Ayunda Jago Masak Kepiting
Tak ada lagi pelukannya yang bisa menghangatkanku. Tak ada lagi senyuman yang terlihat di wajahnya.
Namun, rasa cinta membuatku terus bertahan di dalam rumah tangga yang hampa ini. Rasa cinta juga yang membuatku kuat menahan setiap lara yang diberikan Mas Roy.
Aku tetap bersikap baik, aku juga tetap membuatkan sarapan dan kopi untuknya. Meski aku tahu, ia tak pernah sekalipun menikmati hidangan yang aku sajikan.
Sakit, sungguh rasanya sangat sakit. Bahkan, kata-kata pun tak bisa menggambarkan bagaimana rasa sakit yang sedang aku rasakan.
Hingga suatu hari, Mas Roy tak pernah pulang lagi ke rumah. Sebulan kemudian, ia pulang dengan keadaan kacau, ia mabuk sangat parah.
Aku yang khawatir akhirnya merawatnya dengan sangat baik. Saat itu, setelah berbulan-bulan ia tak pernah menyentuhku, akhirnya aku merasakan kehangatan pelukan suamiku.
Aku merasa senang saat itu, meski ada perasaan marah karena ia pergi meninggalkanku sendiri sebulan lamanya. Namun, rasa cinta kembali membuatku luluh kepadanya.
Pagi harinya, Mas Roy sudah terlihat di meja makan. Aku membuatkan nasi goreng kesukaannya.
BACA JUGA: Amerika Jual Harga Vaksin Covid-19 Rp 860 Ribu Per Paket
Seperti biasa, ia tak mau memakan yang aku masak untuknya. Setelah cukup lama berdiam, aku pun memberanikan diri untuk bertanya ke mana ia selama sebulan pergi.
Bukan jawaban yang aku terima, Mas Roy justru murka kepadaku. Kali ini, tangan kanannya mendarat di pipiku dengan sangat keras.
Aku pun menangis, Mas Roy langsung pergi meninggalkanku sendiri, lagi. Aku tak pernah melihat mas Roy semarah ini padaku, bahkan ia mulai berani kasar.
Tak lama, ponselku berdering keras, kulihat nama Mas Roy di layarnya. Namun, belum sempat ku angkat, panggilan tersebut sudah mati terlebih dahulu.
Tak lama, mas Roy mengirim sebuah video di WhatsApp. Aku yang penasaran langsung membukanya. Saat aku buka dan melihat video tersebut, hatiku seperti ditusuk belati yang diasah suamiku sendiri.
Dalam video berdurasi 5 menit 20 detik tersebut terlihat sosok Mas Roy sedang bermesraan dengan seorang wanita di sebuah kamar hotel.
Aku tak mengenal siapa wanita yang bersama mas Roy, yang aku tahu air mataku sudah mengalir sangat deras di pipiku.
BACA JUGA: Keponakan Prabowo Dapat Dukungan NasDem di Pilkada Tangsel
Mas Roy sangat tega, ia bahkan tak punya perasaan. Tega-teganya dia mengirim video perselingkuhannya dengan perempuan lagi kepadaku, istri sahnya sendiri.
Tak tahan dengan sakit hati yang sudah terlalu banyak terpendam, akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan rumah tangga kami.
Mungkin sebelumnya aku masih bisa sabar dengan sikap acuh dan kasarnya. Namun, aku tidak akan bertahan untuk sebuah perselingkuhan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News