GenPI.co - Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak UNICEF, Ali Aulia Ramly mengatakan, isolasi diri selama pandemi covid-19 memberi dampak negatif pada anak.
Aulia mengatakan, salah satu dampak dari pandemi covid-19, termasuk pembatasan sosial adalah tekanan bagi anak-anak.
BACA JUGA: 3 Sikap Orang Tua yang Membuat Anak Tidak Percaya Diri
Muncul rasa takut pada anak yang berlebihan karena diceritakan tentang pandemi ini. Apa dampaknya? Salah satunya tentu saja kebosanan.
"Ketika anak harus berada di rumah lama, tidak bisa bertemu teman-temannya, ini merupakan sejumlah dampak yang wajar dan banyak terjadi pada anak-anak," ujanya dalam diskusi bertema 'Status Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja di Masa Pandemi' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (20/7/2020).
Selain itu, ada tekanan psikis yang dialami anak karena tidak memiliki interaksi sosial. Aulia membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi isolasi yang pernah terjadi sebelumnya.
Dari salah satu studi global yang baru saja dilakukan melihat berbagai studi-studi lama, jadi metaanalisis yang dilakukan ketika situasi isolasi termasuk ketika perang dan juga ketika ebola.
"Dan ini menunjukkan bahwa ketika terjadi situasi isolasi pada anak-anak, terutama remaja, akan merasakan depresi. Jadi sejumlah studi ini mengonfirmasi hal tersebut," kata Aulia.
Kondisi depresi tersebut, menurut Aulia, bukan hanya berlangsung ketika fase isolasinya saja, tetapi juga bisa berlangsung lebih lama dari fase isolasi.
BACA JUGA: Mom, Ini 4 Manfaat Mengajak Anak Berkebun di Halaman Rumah
"Sayangnya di Indonesia misalnya ada studi-studi, tetapi masih terbatas skalanya, kecil. Tapi itu pun menunjukkan ada dampak termasuk depresi karena situasi ini yang tidak kita ketahui perbandingan dengan kejadian sebelumnya," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News