Herlinda Novitasari, Perempuan Di Balik Kesuksesan Kedai Kopi

06 Juli 2020 11:25

GenPI.co - Di zaman modern seperti saat ini, kesuksesan dalam menjalani bisnis tak hanya milik para pria saja. 

Banyak wanita yang berhasil membuktikan bahwa mereka juga bisa sukses dalam berbisnis. 

Salah satu wanita yang sukses menjalani bisnisnya adalah Herlinda Novitasari. Ia merupakan owner dari kedai kopi bernama Atap Brew and Fried. 

Atap Brew and Fried ini adalah salah satu kedai kopi favorit masyarakat Cepu, Blora, Jawa Tengah. 

Atap juga menjadi salah satu pelopor berdirinya kedai kopi yang ada di Cepu.

Perempuan yang kerap disapa Linda ini bercerita, berdirinya Atap Brew and Fried ini berawal dari obrolan santai saat nongkrong bersama ketiga temannya. 

Selain itu, unsur terpepet juga menjadi awal dibukanya kedai kopi tersebut. 

"Dulu pas pertama kali pak Jokowi naik jabatan menjadi Presiden, sempat ada moratorium tidak diadakannya penerimaan PNS, di situlah rasanya mencari pekerjaan itu susah sekali, dan ada juga partner yang harus mutasi ke Cikarang karena perusahaan tempat bekerja pindah," ujar Linda saat dihubungi GenPI.co, Minggu, (5/7). 

Dari situlah ia dan temannya memutuskan membuka pekerjaan untuk diri sendiri. Kemudian, pada tahun 2016, berdirilah Atap Brew and Fried.

Menikmati secangkir kopi memang sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar orang saat ini. Tak hanya kaum pria, para wanita pun juga banyak yang menggemari cita rasa kopi, termasuk Linda.

Linda mengaku bahwa ia tertarik dengan kopi karena dahulu sering menemani kekasihnya bekerja di kedai kopi. 

"Karena dulu tertarik banget sama kopi. Saking seringnya nemenin pasangan pas dia kerja di kedai kopi," ujarnya.

Tak hanya menyajikan kopi terbaik, kedai kopi yang dimiliki Linda ini juga mempunyai menu makanan andalan yang lezat, seperti steak dan berbagai macam makanan dan minuman lainnya. 

Dalam menjalani bisnisnya ini, Linda juga menghadapi berbagai tantangan yang cukup sulit. Salah satu tantangannya adalah dalam memperkenalkan kopi modern yang masih tergolong baru di masyarakat Cepu. 

BACA JUGA: Wanita Hebat Suriah, Jalankan Rumah Sakit di Bawah Desing Peluru

Tantangan dalam mengenalkan kopi tersebut terjadi karena masyarakat Cepu mempunyai tradisi ngopi kothok yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kopi kothok bukanlah nama varietas kopi tertentu.

Kopi kothok merupakan kopi yang dibuat dengan cara merebus air bersama bubuk kopi varietas apapun, baik arabika atau robusta.

"Tapi bagi kita kopi kothok memang sudah menjadi tradisi, jadi bukan berarti kita anti kopi kothok," ujarnya. 

Tumbuh suburnya kedai kopi yang ada di Cepu juga membuat Linda terus berinovasi membuat hal-hal baru di kedai kopinya. Ia juga tetap mengikuti tren yang ada, tetapi tetap dengan gaya dan ciri khas Atap sendiri.

Melalui tagar #kopikancepu, ia berharap kopi di Cepu lebih dikenal di masyarakat luas. Melalui tagar itu juga, ia ingin mengenalkan bahwa di Cepu juga terdapat banyak kopi selain kopi kothok. 

BACA JUGA: Wanita Hebat! Perjalanan Ade Astari Emban Misi Perdamaian Dunia

"Intinya kita ingin berjalan beriringan dengan kopi tradisi masyarakat Cepu," jelasnya. 

Linda pun berpesan kepada seluruh wanita yang ingin memulai merintis usaha untuk berani dan jangan takut gagal. 

"Untuk para perempuan yang ingin merintis usaha jangan takut memulai, jangan takut jatuh, jangan takut gagal, karena usaha itu nikmatnya saat ramai pembeli, kita akan bersemangat untuk memberikan yg terbaik, dan saat-saat sepi kita akan bersemangat untuk memperbaiki diri," tegasnya. 

Ia juga menyarankan untuk melihat peluang dalam memilih usaha dan juga sesuaikan dengan passion, kesukaan serta hobby masing-masing.  Menurutnya usaha yang didasari dari jatuh cinta pada produk sendiri akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar dari materi itu sendiri. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co