GenPI.co - Tempat melakukan ritual ngebakso, Bakso Boedjangan yang sempat menutup area dine-in selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Akhirnya, membuka kembali fasilitas makan di tempat secara bertahap di sejumlah gerai se-Indonesia.
BACA JUGA: 4 Menu Baru Boedjangan, Bikin Kenyang dan Bercita Rasa Legendaris
Dengan penerapan protokol kebersihan dan kesehatan new normal, gerai yang berlokasi di kota Bandung, Banjarmasin, Jabodetabek, Makassar, Medan, Malang, Semarang, hingga Surabaya mulai beroperasi.
Hal ini tentu untuk memenuhi keinginan dan mengobati kerinduan konsumen akan momen ngeritual bakso di gerai Mamang tanpa rasa khawatir.
Manager Media Relations CRP Group, Jelita Pramesti menyampaikan bahwa saat ini management Bakso Boedjangan menghadirkan pedoman customer journey yang baru melalui berbagai tahapan.
Mulai dari pengecekan dan pencatatan suhu sebelum memasuki area gerai, penerapan physical distancing di area dine-in dengan memberi jarak lebih dari 1 meter.
Kemudian, penyediaan hand sanitizer atau sabun cuci tangan di beberapa titik gerai dan penggunaan masker yang wajib kecuali saat makan.
Jika kedapatan melanggar anjuran tersebut, maka pihak pengelola tidak akan mengizinkan pengunjung untuk memasuki area ngeritual bakso.
Selain untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen, hal tersebut dilakukan juga sebagai bentuk ketaatan Bakso Boedjangan terhadap peraturan pemerintah.
Selain itu ada yang lebih menarik perhatian, gerai dengan sistem prasmanan memberikan hak istimewa kepada para konsumen untuk memilih sendiri menu ngebakso favorit, lalu akan disajikan oleh crew Mamang menggunakan alat makan sekali pakai.
Mereka juga diimbau untuk melakukan menggunakan dompet digital sebagai alat bayar di kasir.
Terkait dengan kapasitas pengunjung, Bakso Boedjangan juga membatasi jumlah konsumen yang melakukan ritual ngebakso di tempat selama masa new normal. “Kami hanya menyediakan 30% sitting capacity,” kata Jelita.
Tak hanya itu, tersedia pula beberapa imbauan yang di tempel di beberapa titik dan garis antrian guna mengatur jalur agar physical distancing tetap
dilakukan.
Tak hanya memperhatikan persoalan kesehatan dan kebersihan bagi konsumen, karyawan yang menjadi tombak utama di tiap gerai juga menjadi perhatian.
“Kami mulai dengan mengecek dan mencatat suhu setiapp crew yang bekerja. Bahkan, untuk meningkatkan stamina mereka kami menyediakan menu menu makan berat dan vitamin,” ujar Jelita.
Hal tersebut dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk meningkatkan stamina seluruh crew kesayangan Mamang.
Tak hanya itu saja, beberapa karyawan yang sempat tidak bekerja untuk sementara waktu akan melakukan tes kesehatan sebelum kembali bekerja.
Sebelumnya, mereka juga diminta untuk mengisi form pernyataan khusus yang menyatakan lokasi tempat tinggal tidak berada di zona merah.
Lebih lanjut, saat memproses setiap pesanan, crew wajib menggunakan masker dan sarung tangan sebagai wujud contactless sistem dari Bakso Boedjangan.
“Sejak sebelum pandemi covid-19, kami selalu berupaya memberikan rasa aman, nyaman dan menyajikan produk yang higienis,” papar Jelita.
Selama pandemi ini, Bakso Boedjangan juga meningkatkan frekuensi untuk membersihkan area gerai dengan penerapan panduan sanitasi sesuai dengan anjuran pemerintah, seperti membersihkan meja-kursi setelah selesai digunakan dengan cairan desinfektan.
Beragam benda dan area lainnya yang ada di dalam gerai seperti pegangan pintu, instalasi listrik, pegangan tangga, peralatan tulis, toilet, mushola dan lainnya juga dibersihkan minimal setiap 30 menit sekali menggunakan cairan yang sama.
BACA JUGA: Aneh Banget! 6 PSBB di Sini Malah Bikin Bahagia Loh
Strategi era new normal dengan menerapkan protokol yang berfokus pada aspek program bersih, sehat dan aman seperti imbauan yang disampaikan oleh pemerintah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News