GenPI.co - Ini cerita tentang aku seorang yang hobi ke klub malam, minum minuman keras, bahkan hingga mencicipi nikmatnya ekstasi. Masa lalu itu terjadi saat aku masih duduk di bangku kuliah.
Suatu ketika, sebuah mimpi membawaku kepada kebaikan. Saat itu malam terasa dingin dan sepi, menurutku.
BACA JUGA: Sekian Lama Jadi Orang Ketiga, Akhirnya Aku Dapatkan Cinta Reno
Aku tertidur dan bermimpi hingga aku berkeringat dingin dan pucat. Mimpi itu terasa menyeramkan, tidak mampu aku membayangkannya lagi.
Aku masih ingat mimpi itu. Aku sedang menikmati pesta bersama teman-teman. Setelah waktu menunjukkan pukul 1 dini hari aku bergegas pulang karena menerima telepon yang mengancam keluargaku
Aku berlari, tetapi makin aku berlari aku merasa makin jauh jalan menuju rumah. Tibalah aku berhenti karena kelelahan. Banyak mata menatapku.
Tak hanya mata manusia, juga ada mata hewan-hewan di sekitarku yang menatap penuh amarah. Jumlahnya tak terhitung. Aku ketakutan sekali! Sangat amat takut! Ditambah malam itu semua lampu jalanan mati.
Aku mendengar suara angin dan langkah kaki yang akan menghampiriku. Saat itu aku berpikir, "AKU MAU MATI SAJA".
Bagaimana tidak, begitu banyak orang yang sepertinya tidak menginginkan aku di tengah aku sedang mengkhawatirkan keluargaku yang diancam di rumah.
Kemudian tanpa berpikir panjang aku berlari dan terus berlari. Di belakangku ada banyak sekali orang yang mengejarku seperti melihat daging segar. Aku takut dan aku menangis sambil berlari sekuat tenaga.
Tiba-tiba aku ditarik oleh tangan yang sangat panjang ke dalam sebuah kandang. Saat aku masuk di dalamnya, masih banyak orang yang mengejarku tadi dan menggedor-gedor pintu kandang itu. Aku menyebutnya kandang karena bangunan tersebut mirip dengan kandang kambing atau domba.
Kandang itu gelap sekali. Aku heran dan aku tidak bisa melihat apa-apa. Aku meringkuk ketakutan dan aku bersandar pada sebuah sandaran. Tak kusangka itu adalah sebuah pohon.
Saat aku memegang pohon tersebut, ada nyala yang begitu terang dengan penuh hiasan, mirip seperti pohon Natal. Saat aku melihat dengan saksama tenyata memang itu pohon Natal.
Aku memeluk pohon itu. Dengan sangat tiba-tiba ada satu bayi di sudut rumah itu berada di dalam palungan.
Saat aku menghampiri bayi tersebut, aku melihat sepasang orang dan 3 orang bercahaya. Dalam agamaku, seperti melihat Bunda Maria dengan Yusuf, serta 3 orang malaikat.
Aneh sekali mimpi itu, tetapi aku bisa mendengar bayi itu bersuara. Ia berkata kepadaku "ikutilah aku, maka kamu akan selamat". Kata-kata itu begitu menyentuh hatiku.
"Janganlah takut sebab aku besertamu". Kata-kata yang kedua ini begitu membekas di hati.
Aku terbangun saat itu juga. Bajuku penuh dengan keringat dan napasku penuh dengan sesak. Aku segera berdoa dan memohon pengampunan-Nya.
Aku meminta segala yang pernah aku perbuat untuk dihapuskan dan aku ingin berubah. Akhirnya, dari mimpi itu aku bisa menjadi anak yang manis, bahkan aku tidak lagi sekali pun melakukan hal-hal yang menurutku dahulu itu menyenangkan.
Aku pun dijauhi oleh teman-teman yang sering mengajakku berpesta. Tapi, tak mengapa karena aku menemukan ketenangan hati.
BACA JUGA: Devan, Semua Sudah Terlambat! Aku Akan Menikah dengan Pria Lain
Aku sangat berterima kasih kepada-Nya. Sekali lagi aku disadarkan dan aku diberikan kesempatan untuk menikmati surga-Nya. Semoga aku tidak lagi masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News