GenPI.co - Banyak latar belakang dalam menghasilkan sebuah karya. Seperti novel London Love Story yang diangkat dari novel untuk difilmkan.
Berdasarkan informasi yang GenPI.co saat itu peroleh film London Love Story kala itu berhasil ditonton 1,125 juta penonton di tanah air. Tentunya menjadi pencapaian yang luar biasa dari strategi yang disiapkan.
Banyak penonton yang merasa penasaran dengan kisah cerita dalam novel yang akhirnya tampil di layar lebar.
Film London Love Story dan novel yang dengan judul yang sama ditulis oleh Tisa TS sekaligus sebagai penulis skenario film itu.
Ia tidak sendiri tapi didampingi oleh Stanley Meulen yang berperan pengeditan novel itu.
Meski dengan judul yang sama dengan filmnya, tetapi novel London Love Story ada sedikit perbedaan.
Dalam novel yang terbit tahun 2015 itu menceritakan mengenai kelanjutan cinta di masa depan.
BACA JUGA: Surga yang Tak Dirindukan: Kisah Poligami yang Mengaduk Emosi
Lebih bagaimana seseorang untuk mempertahankan dan memperjuangkan cinta suci yang dimilikinya untuk masa akan datang
Novel yang memikiki 192 halaman tersebut, lebih memfokuskan soal cinta dan memberikan porsi yang sedikit tentang persahabatan.
Pembaca akan dibawa untuk menikmati kisah bagaimana seseorang kembali membuka hatinya, mulai yakin bahwa cinta itu indah.
BACA JUGA: Surga yang Tak Dirindukan: Kisah Poligami yang Mengaduk Emosi
Untuk latar cerita lebih menonjolkan kota London sesuai judulnya. Tidak hanya London, Bali pun turun dihadirkan dalam cerita yang tertulis di novel itu.
Kelebihan novel London Love Story menghadirkan cerita yang unik. Pembawaan penulis untuk mendeskrisikan tempat-tempat sebagai latar cerita sangat piawai seperti London dan Bali.
Kekurangan tidak terlalu terlihat. Namun, ada kisah tentang tokoh Caramel yang tidak menemukan titik temu.
Sebab, soalah menghilang begitu saja tanpa ada sebuah alasan dan kisah yang jelas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News