Si Dia Dimarahi, Kamu Pasti Bakal Sakit Hati

07 Juni 2020 14:15

GenPI.co - Renungkan ini sebelum marahi orang yang kamu sayangi. Si Dia pasti akan terpuruk. Kamu juga akan sakit hati. Nggak percaya? SImak ini deh. 

1. Emosi berdampak negatif

Cukup banyak orang menjadi tak terkendali saat sedang dikuasai amarahnya sendiri. Inilah hal yang seharusnya direnungkan saat seseorang hendak marah, terutama saat marah pada orang-orang yang ia sayangi.

BACA JUGA: Covid-19 Seperti Flu Spanyol, Siapkan Skenario Terburuk 2 Tahun

Kita mungkin tidak pernah bermaksud untuk menyakiti orang lain dengan amarah yang kita luapkan, tapi pada kenyataannya seringkali emosi negatif semakin menjadi-jadi saat sedang marah. Oleh karena itu, belajarlah untuk mengendalikan emosi saat sedang marah agar kemarahan tersebut tidak sampai menjadi bumerang dan berbalik melukai diri sendiri maupun orang lain. 

2. Marahmu belum tentu tepat 

Kemarahan yang menguasai diri sering membuat seseorang tidak berpikir dengan jernih. Ya, terkadang kita dapat marah tanpa alasan yang tepat. Alasan untuk marah seringkali dimanipulasi ego sendiri yang berakibat pada kemarahan yang berlebihan.

Kalau sampai hal itu terjadi, kemungkinan besar orang-orang yang kamu sayangi pun akan kecewa padamu. Mereka akan merasa disalahkan dan menjadi pelampiasan amarahmu. Jadi pikirkan hal ini baik-baik ya sebelum kamu marah, demi menghindari penyesalan yang tak perlu terjadi. 

3. Ada penyesalan di kemudian hari 

Rasanya sudah cukup banyak peristiwa menyedihkan yang disebabkan oleh kemarahan yang tidak tepat dan terkendali. Akibatnya? Ya, ujung-ujungnya hanya  penyesalan yang tersisa dalam hati. Misalnya, keretakan dalam hubungan rumah tangga, hubungan anak dan orangtua yang tidak harmonis dan lain sebagainya.

Jadi, sebelum marah ada baiknya untuk merenungkan hal ini terlebih dahulu, apalagi jika kamu hendak marah pada orang yang juga sulit menahan emosinya. Bisa ditebak kalau hubungan yang terjalin pun akan semakin buruk dan kacau. Tentunya dalam lubuk hati yang terdalam, tak ada seorangpun yang menginginkan hal ini, bukan? 

4. Kemarahan tidak akan berdampak baik

Tidak semua kemarahan itu terjadi karena alasan atau niat yang buruk. Terkadang, kita bisa marah untuk meluruskan hal-hal yang menurut kita salah. Bukankah Itu berarti kita tidak sedang bermaksud buruk?  Misalnya, orangtua hendak memarahi anaknya yang dianggap melakukan hal-hal yang tidak baik.

BACA JUGA: Amerika Putus Asa, Warganya Minum Disinfektan untuk Lawan Corona

Nah, dalam hal ini orangtua sebenarnya berniat baik untuk menyadarkan anaknya dari kesalahan yang ia lakukan. Tapi, apakah kemarahan ini akan selalu berdampak baik dan diterima? Hal-hal seperti ini juga yang terkadang perlu direnungkan agar kemarahan tidak membuat keadaan semakin memburuk. 

5. Ada cara lain mengatasi konfli

Marah bukanlah satu-satunya jalan untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah. Ada banyak cara lain yang sebenarnya lebih baik dan bermanfaat untuk dilakukan. Misalnya saja dengan berdiskusi atau memberi nasihat. Intinya, kemarahan juga perlu disikapi dengan bijak agar menjadi hal yang tepat saat betul-betul diperlukan.  (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co