Motor Klasik Tua yang Kucintai

18 Mei 2020 23:30

GenPI.co - Kaum pria sangat indentik dengan dunia otomotif baik dari segi hobi maupun kebutuhan. Terutama kendaraan roda dua yang biasa kita sebut sepeda motor. 

Bagi kaum pria, kegemaran merawat motor memang sudah lumrah dilakukan. Dari jenis kalangan tanpa mengenal usia, semua pasti memiliki selera tersendiri terhadap motor kesayangannya.

Aku menyukai motor klasik, yang biasa kupanggil dengan nama Red Jet, Motor klasik punyaku berjenis Scrambler. Kecintaanku terhadap motor klasik karena memiliki kesan dan ciri khas tersendiri, 'klasik' secara harfiah juga memiliki arti sesuatu yang berasal dari masa lampau, tetapi tidak kolot atau ketinggalan zaman.

Desain motor klasik sangat modern dan futuristis. Desain seperti ini sudah sering terlihat di jalanan dan bahkan penggemarnya melebihi dari penggemar motor keluaran terbaru.

Motor klasik ini bisa dirakit di bengkel pilihan dengan bentuk dan warna yang disukai pemilik motor tersebut. Motor klasik punyaku sengaja didesain dengan warna merah dan bentuk Scrambler yang sesuai dengan seleraku.

Jenis motor klasik pun sangat banyak, dengan bentuk dan gaya kendaraan yang berbeda- beda pada setiap jenisnya. Beberapa di antaranya adalah jenis Bobber, Chopper, Hotrod, Street Tracjer, Japs Style, Bratstyle, Café Racer.

Setiap aliran memiliki jalan dan medan yang berbeda-beda. Akupun menggunakan motor klasik berjenis Scrambler karena Sangat gagah saat dikendarai.

Merawat motor klasik memang sulit, berbagai masalah sering dihadapi seperti kendaraan sering mogok, susahnya mencari spare part, perawatannya rumit dan terbilang cukup mahal. Akan tetapi, merawat motor klasik sangat mengesankan bagiku.

Selain unik, motor klasik menambah pengetahuanku di bidang otomotif, tak jarang kepercayaan diriku bertambah karena banyak orang yang suka bertanya-tanya terkait motorku.

Merawat motor tua berarti juga harus memiliki waktu yang luang karena harus mengotak-atik dan merawat kendaraanya. Dapat dibilang jika sudah berdua dengan motor kesayanganku, terkadang aku suka lupa waktu.

Memeriksa mesin atau mengelap body motor kesayangan sudah jadi kegiatan sehari-hari. Sedikit lecet atau tergores saja bisa membuatku sedih.

Sesama pengendara motor tua juga punya rasa kebersamaan yang luar biasa. Ketika berpapasan di jalan, kami tak enggan saling menyapa dengan membunyikan klakson. Beberapa menyebutnya sebagai “salam tet tot”.

Jika tak sengaja bertemu saat sedang berhenti tak jarang untuk menyempatkan diri sejenak mengobrol, berkenalan, berbagi pengalaman atau wawasan seputar kegemaran motor tua yang saling dimiliki.

Biasanya, penggemar motor tua juga memilik komunitas-komunitas yang mempunyai ikatan solid. Jika di pinggir jalan ada pengguna motor klasik yang kesusahan karena mogok, maka wajib hukumya untuk membantu saat melihat pengendara lain kepayahan mengurus kendaraanya yang mogok di pinggir jalan kala mereka tak bisa mengatasi masalah kendaraanya sendirian. Bagaimanapun, sesama penyuka motor klasik tua adalah teman.

Penggemar motor klasik harus sudah tahu betul caranya berkompromi. Saat perjalanan jauh atau touring, aku sangat mempersiapkan segala kebutuhan si Red Jet.

Kampas rem habis, kabel kopling tiba-tiba putus, mesin panas; banyak masalah yang mungkin mendadak dialami. Namun, antisipasi sigap harus kulakukan dengan membawa part-part yang memang dianggap rapuh.

Perkara waktu pun sudah menjadi perhitungan. Jika aku pergi dari rumah menuju kampus butuh waktu 15 menit dengan motor biasa, maka menunggangi motor klasik tua berarti butuh waktu ekstra. Harga BBM naik?

Sparepart mahal? Semua sudah kuperhitungkan dengan matang. Pengeluaranku untuk kebutuhan lain bisa sedikit dikurangi demi menghidupi kecintaanku pada motor kesayanganku.

Artikel dikirim dari Muhammad Iqbal Ramadhan (Politeknik Negeri Jakarta)

Disclaimer: GenPI.co menerima dan menayangkan tulisan dari pembaca. Kami tidak mengubah esensi berita yang dikirim. Isi berita sepenuhnya tanggung jawab pengirim. Silakan mengirim tulisan ke e-mail sobat@genpi.co. Tidak ada imbalan terhadap tulisan yang sudah diterbitkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Anggi Agustiani

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co