Demi Bantu Para Penjahit, Perancang Busana Ini Tak Ambil Untung

15 Mei 2020 09:10

GenPI.co - Masa pandemi covid-19 membuka banyak mata dan hati untuk saling berbagi. Orang-orang tergerak untuk bahu-membahu sesuai dengan kemampuan masing-masing, tidak terkecuali desainer fashion Pinky Hendarto.

Bentuk kepeduliannya adalah dengan memproduksi masker kain dan juga busana APD (Alat Pelindung Diri). Pinky memproduksi masker sebagai bagian dari fashion, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. 

BACA JUGAMilan Fashion Week Bakal Digelar Virtual, Penikmat Mode Kecewa

Ada beragam jenis masker kain yang diproduksi antara lain masker katun biasa, masker premium dengan bahan batik tulis, masker couple, masker keluarga (termasuk di dalamnya masker untuk anak-anak dan balita), serta masker cantik dengan aplikasi manik-manik.

Menggunakan material batik tulis, katun premium (Swiss dan Jepang), scuba, satin, dan lace, setiap maskernya terdapat kantong pada bagian dalam yang bisa diisi tisu, carbon active, atau masker medis.

Dari segi bentuk pun beragam mulai dari masker dengan potongan ala Korea dan masker dengan pola lipit. Yang membedakannya dari masker kain biasa yakni terdapat kawat anti karat pada bagian hidung dan desain yang bisa disesuaikan dengan bentuk wajah agar benar-benar pas.

Untuk harganya, dijual secara satuan maupun paket (untuk masker keluarga) mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 75 ribu.

Meski dijual untuk umum, masker kain tersebut juga dibagikan secara gratis bagi mereka yang membutuhkan seperti pedagang kaki lima, supir ojol, tukang sampah, tukang parkir, atau siapapun yang ditemui di jalan yang tidak mengenakan masker.

Selain masker, Pinky mulai berinisiatif memproduksi baju APD (hazmat coverall) sejak beberapa rumahs akit di Jawa Tengah kekurangan APD dan keberadaannya pun langka di pasaran.

Tentu saja, Pinky memproduksi baju APD menyesuaikan standar medis, bahkan terlebih dahulu berkonsultasi dengan para dokter dan perawat. Kemudian melakukan uji coba sebelum memproduksi dan memberikannya ke rumah sakit.

“Jadi kalau ada yang ingin berdonasi untuk rumah sakit dan yang diminta atau dibutuhkan adalah dalam bentuk APD, maka saya menjembatani keduanya,” ujar Pinky dalam keterangan resmi.

Hingga kini, APD hasil produksinya telah terdistribusi di beberapa rumah sakit di Semarang, Tegal, dan juga Bali. Dalam memproduksi masker maupun APD, Pinky tidak mengambil keuntungan sama sekali.

Hasil penjualannya semata untuk pendapatan para penjahit, supaya mereka tetap mendapatkan penghasilan selama masa pandemi ini. Secara pribadi, ia ikut senang menjadi bagian dalam melawan pandemi ini.

BACA JUGAIde Gaya Fashion Lebaran dengan Shalwar Kameez ala Kate Middleton

Di samping misi kemanusiaan, Pinky mengatakan bahwa ke depannya masker akan menjadi gaya hidup. Yang mana masker tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari virus, kuman, debu dan asap, tetapi juga harus terlihat modis untuk menunjang penampilan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Pandemi   Covid-19   Makser   APD   Pinky Hendarto  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co