Cinta Memang Buta, Aku Merasakannya

07 Mei 2020 19:55

GenPI.co - Entah apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki keadaan saat ini. Cinta itu tidak pernah salah. Begitu pula cintaku kepada Roy.

Kami menikah atas dasar rasa cinta dan kasih sayang. Namun, pernikahan kami ternyata telah melukai Anisa, kakakku sendiri.

BACA JUGA: Ilmuwan Indonesia Catat Sejarah Penting soal Virus Corona

Aku dan Anisa hanya berjarak dua tahun. Tidak heran bila lingkungan pertemanan kami pun sempit.

Teman Anisa temanku juga dan begitu sebaliknya. Bahkan aku pun hampir mengenal semua pacar Anisa.

Salah satunya adalah Roy yang juga sahabatku. Suamiku adalah mantan pacar Anisa. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun.

Bahkan aku pun yang menjodohkan mereka. Hubungan mereka sangat romantis. Aku pun sebagai adik kadang merasa iri dengan hubungan mereka.

Anisa sosok wanita yang lemah lembut. Tidak heran banyak yang naksir.

Aku sendiri tipikal cewek yang tidak pernah bisa diam dan cenderung lebih cuek untuk masalah penampilan.

Roy sering mengejekku ketika aku sudah mulai kusut. Sebalnya lagi dia selalu membandingkan aku dengan Anisa yang selalu perfect di matanya.

Setelah kami lulus kuliah, Roy melamar Anisa. Entah kenapa aku merasa tidak suka dengan hubungan mereka.

Makin mereka getol membahas tentang rencana pernikahana, aku kian sakit. Awalnya aku bingung dengan perasaanku ini.

Apakah benar aku jatuh cinta dengan Roy sahabatku sendiri dan calon kakak iparku?

Aku rasa perasaan ini salah. Namun, kenyataannya rasa cintaku kepada Roy benar.

Hingga suatu saat Anisa dan Roy bertengkar hebat. Hubungan mereka sempat renggang.

Saat mereka berdua sedang break dengan hubungannya aku masuk sebagai seorang sabahat dan orang yang berharap atas cinta Roy.

Anehnya Roy selalu memberikanku sebuah harapan lebih. Sampai pada akhirnya hubungan Roy dan Anisa kembali seperti sedia kala.

Terkadang aku pun bingung dengan sikap Roy yang tak bisa tegas memutuskan sesuatu.

Sore itu Roy mengajakku makan malam dan aku berencana menyakan hubungan kami.

Jawaban Roy justru membuatku  terkejut dan bingung untuk memilih sikap.

Roy berkata padauk bahwa dia masih mencitai Anisa. Namun, di sisi lain dia tidak bisa melepaskanku begitu saja.

Alasannya akulah orang yang bisa membuatnya bangkit saat terpuruk dengan Anisa kala itu.

Akhirnya aku memutuskan untuk melespakan Roy dan menyuruhnya melanjutkan hubungannya dengan Anisa.

Namun, malam itu tiba-tiba dia datang ke rumah dan bertemu kedua orang tuaku. Dia ingin melamar aku. 

Aku bisa bayangkan raut muka Anisa yang mendengarnya malam itu. Rasa kecewa dan merah menyelimuti muka putihnya itu.

Dia marah kepadaku dan terlebih kepada Roy. Hingga akhirnya aku dan Roy melangsungkan pernikahan. 

Anisa tidak menghadiri pernikahan kami. Dia pergi dan kami tidak tahu ke mana.

BACA JUGA: Jokowi Keluarkan Peringatan Serius, Semua Harap Siap

Setelah acara rampung, kami justru dapat kabar bahwa dia terlibat kecelakaan dan mengalami kelumpuhan sampai sekarang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co