GenPI.co - Ini memang sulit dilakukan. Tapi bila kamu bisa berteman dengan mantan, itu tanda dari kedewasaan. Ingat, mantan adalah orang yang pernah menjagamu dalam doa dengan begitu baiknya.
Kalau mau berpikir lebih jernih, menjalin hubungan baik dengan mantan ada banyak sisi positifnya. Sisi positif ini membuat usaha yang harus kita keluarkan untuk kembali berteman dengan mantan jadi sangat sepadan.
BACA JUGA: Uang Datang Tanpa Diundang, Zodiak Ini Bakalan Senang
Yang bilang berteman dengan mantan itu nggak mungkin adalah golongan orang yang merugi. Butuh diyakinkan lagi? Coba deh simak penjelasan berikut ini.
1. Mantan mengerti kamu luar-dalam.
Dia tahu sisi-sisi yang bahkan nggak pernah kamu tampakkan di depan teman. Yakin orang begini mau dibuang? Sudah berapa banyak pengalaman suka-duka yang kamu punya bersamanya?
Nggak peduli akhirnya bagaimana, kamu toh pernah menjalin hubungan yang sangat dekat dengannya. Dia orang yang paling tahu sisi luar-dalammu. Hal-hal yang nggak kamu tampakkan ke orang lain, buat dia sudah bukan rahasia.
Karena mengerti kamu dari segala sisi, dia kandidat terbaik untuk ditanyai. Tanpa sadar, setelah tak lagi jadi pasangan kamu sudah punya sahabat secara instan.
2. Sekali peduli, mustahil berhenti sama sekali.
Daripada menyangkal, bukankah lebih baik kepedulianmu diarahkan untuk membangun pertemanan? Sekali punya perasaan peduli pada seseorang, nggak mungkin perasaan itu dilenyapkan.
Bagaimanapun, orang itu sudah pernah jadi begitu berarti buat kamu. Orang itu juga yang berperan membentukmu jadi pribadi seperti sekarang ini. Pada orang yang pernah seberjasa itu di hidupmu, bagaimana caranya kamu berhenti peduli?
Peduli sama mantan bukan berarti diam-diam berharap balikan. Peduli artinya jangan dibikin ribet. Cukup artikan kamu ingin hidupnya bersih dari malapetaka. Kamu ingin dia tak menyerah pada ujian yang sewaktu-waktu bisa tiba. Dan kalau diminta, kamu bersedia membantu sebisanya agar dia selalu baik-baik saja.
BACA JUGA: Awas! Zodiak Ini di Depan Baik, Belakang Lain Cerita
3. Pertemanan yang baik dengan mantan adalah tanda kedewasaan.
Sudah bukan zamannya lagi untuk menjalani siklus pacaran-putus-musuhan. Semakin dewasa, maka kamu akan melihat sebuah hubungan lebih dari sekadar itu. Pacaran-putus-temanan menunjukkan kedewasaan. Dengan bisa berteman, kamu membuktikan bahwa kamu bukan budak yang lemah di depan perasaan.
4. Kalian berdua masih satu dunia.
Kalau harus bertemu lagi sebelum sepakat untuk baik-baik saja bagaimana? Mau putus atau tidak, kalian berdua masih ada di satu dunia. Karena ini, peluangmu untuk bertemu dia lagi begitu terbuka. Jadi bukankah lebih nyaman kalau kalian membangun hubungan baik saja?
Apalagi kalau kalian bertemu sebagai relasi kerja. Dunia kerja tidak akan peduli pada kenangan yang pernah kalian punya. Saat masih ada kecanggungan antara kamu dan dia, jangan kaget saat kinerjamu terganggu.
Sebaliknya, ketika kamu bertemu dengannya sebagai teman dekat, maka pekerjaanmu akan berjalan lancar dan mungkin saja kariermu akan terbantu olehnya.
Satu hal yang perlu diingat adalah dia mengerti jalan hidup yang kamu inginkan. Bukan tak mungkin bahwa dialah yang nanti menghubungkanmu dengan peluang kerja yang kamu cita-citakan. Tentu saja ini tidak terjadi sembarangan. Ini bisa terjadi dengan satu catatan: kamu berteman baik dengannya.
5. Kalian memulai hubungan dengan baik-baik.
Justru nggak masuk akal untuk menolak mengakhirinya dengan baik-baik. Ada banyak harapan yang pernah kamu pasang dengan mantanmu. Meskipun ada banyak juga ketidakcocokan yang berujung pada berakhirnya hubungan. Tapi bukankah niat baik untuk menjalin hubungan itu pernah ada?
BACA JUGA: Mereka Hobi Menduakan Cinta, Karakter Zodiaknya Tidak Setia
Berteman dengan mantan bukan kemustahilan. Yang kamu butuhkan hanyalah kedewasaan. Di akhir hari, dia tetaplah individu hebat yang pernah bikin kamu jatuh hati. Fakta ini nggak akan berubah, meskipun kamu nggak memilikinya lagi.
6. Sudah saatnya berdamai dengan dirimu sendiri.
Katanya mau jadi lebih baik lagi? Belajar berteman baik dengan pacar adalah proses berdamai dengan diri sendiri. Pada tahap ini kamu belajar untuk mengelola perasaan dan mengusahakan kebaikan masa depan. Tentu saja, di awal putus, kamu akan sangat emosional. Ngak cuma nyesek, kamu juga merasakan segumpal sesal dan kemarahan.
Seiring kamu mampu mengontrol ego dengan baik, hatimu jadi semakin lapang. Yang tadinya terlihat nggak masuk akal, jadi skenario yang menarik ketika kamu sudah move on dan melupakan semua kekecewaan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News