Agitya Kristantoko, Petani Muda Raup Rp 100 Juta per Bulan

GenPI.co - Pandemi virus corona (covid-19) tidak menyurutkan semangat para petani muda untuk mengembangkan usahanya.

Bahkan beberapa petani milenial berhasil meraup nominal yang sangat fantastis di tengah ancaman virus corona.

BACA JUGA: Virus Corona: Spanyol Punya Kabar Gembira, China Bahaya

Salah satunya adalah Agitya Kristantoko. Pria yang karib disapa Tyo itu tetap bekerja maksimal meskipun corona masih mengancam.

Semangat dan keuletannya di sektor pertanian, khususnya olahan makanan ringan bahan dasar singkong, pun berbuah manis.

Pemilik Omah Menyok itu sudah memproduksi 155 jenis makanan olahan dari singkong.

Tyo menamai produknya dengan merek Gading. Saat ini camilan produksi Omah Menyok sudah tersebar di berbagai toko swalayan, pusat perbelanjaan, dan marketplace.

Dari usaha dan lembaga edukasi yang dimilikinya, Tyo berhasil membukukan omzet sekitar Rp 75 juta hingga Rp 100 juta per bulan.

Meskipun demikian, Tyo menilai nominal itu tidak seberapa dibandingkan kepuasan batin saat memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

Tyo menjelaskan, saat ini jumlah generasi muda yang menggeluti sektor pertanian makin banyak.

Namun, dia juga tidak menampik fakta bahwa banyak generasi muda yang lebih memilih berkecimpung di industri kreatif.

“Hal itu wajar karena pola pikir masyarakat kita terhadap kata petani atau pertanian masih terbatas pada pertanian konvensional,” kata Tyo beberapa waktu lalu.

Berkat keuletannya, Tyo berhasil menggondol sebelas penghargaan bergengsi tingkat daerah maupun nasional.

Tyo juga menjadi salah satu Duta Petani Milenial yang dikukuhkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Tyo pun berharap agar generasi muda tidak takut untuk bermimpi menjadi petani.

BACA JUGA: Promo Indomaret Cuma Sampai Besok, Diskonnya Gila-Gilaan

“Bukankah orang terkaya di Indonesia juga menekuni bidang pertanian, seperti tembakau? Lalu, kenapa harus ragu untuk terjun dalam sektor pertanian?” kata Tyo. (jpnn)