GenPI.co - Para sutradara film bisa menghasilkan karya mereka dari berbagai media termasuk ide cerita film di luar negeri dengan beragam alasan.
Di Indonesia, Riri Riza, Awi Suryadi dan Ody C. Harahap misalnya yang tercatat pernah sukses membuat film adaptasi dari Korea Selatan. Berikut tiga film Indonesia hasil karya mereka seperti dikutip Antara, Jumat (27/3/2020).
BACA JUGA: Meghan Markle Bakal Main Film Bareng Tom Cruise?
"Sunyi" (2019) - "Whispering Corridors" (1998)
"Sunyi" yang bergenre horor ini disutradarai Awi Suryadi dan dibintangi Angga Yunanda, Amanda Rawles, Arya Vasco, Naomi Paulinda dan Teuku Rizki.
Film ini mengadaptasi film asal Korea Selatan "Whispering Corridors" yang disutradarai Park Ki-hyung dan dibintangi Lee Mi-yeon, Kim Gyu-ri, Choi Gang-hee, Park Jin-hee dan Yoon Ji-hye.
Kisah yang dihadirkan mengenai persekusi di sekolah, budaya senioritas yang berujung malapetaka karena ada upaya pemanggilan arwah lewat sebuah ritual.
Bedanya, Awi menggunakan unsur Indonesia dalam "Sunyi". Jika dalam "Whispering Corridors" latar sekolah yang diambil sekolah asrama perempuan, di "Sunyi" Awi menggunakan sekolah umum.
"Bebas" (2019) - "Sunny" (2011)
"Bebas" yang disutradarai Riri Riza ini diadaptasi dari film "Sunny" karya sutradara Kang Hyeong-cheol yang tayang pada tahun 2011.
Sederet aktris dan aktor yang terlibat dalam film ini antara lain Marsha Timothy, Susan Bachtiar, Indy Barends, Baim Wong, Widi Mulia serta Salvita Decorte, lalu bintang muda antara lain Maizura, Sheryl Sheinafia, Agatha Priscilla, Zulfa Maharani, Lutesha serta Baskara Mahendra.
Sementara pada "Sunny", aktris yang berpartisipasi yakni Shim Eun-kyung, Kang So-ra, Min Hyo-rin, Kim Min-young, Park Jin-joo, Nam Bo-ra, Kim Bo-mi. Ada juga Yoo Ho-jeong, Jin Hee-kyung, Ko Su-hee, Hong Jin-hee, Lee Yeon-kyung, Kim Sun-kyung dan Yoon Jung.
Kedua film ini sama-sama berkisah tentang pertemanan sekelompok siswa semasa sekolah menengah yang berlanjut hingga dewasa. Mereka sempat terpisahkan selama 23 tahun namun kembali bersatu karena suatu alasan.
Bedanya, untuk "Bebas", Riri menyesuaikan latar waktu film sesuai yang terjadi di Indonesia, yakni Jakarta di erat tahun 1990-an dan 2019 serta menambahkan tokoh pria di dalam geng "Bebas", yang berbeda dari "Sunny" yang mengambil latar di kota Seoul era 1980-an dan 2011.
Produser Mira Lesmana menuturkan pemilihan latar waktu tahun 1990-an karena saat itu budaya pop berkembang walau ada kekhawatiran terkait gejala politik dan ekonomi.
"Sweet 20" (2017) - "Miss Granny" (2014)
Sutradara Ody C. Harahap secara umum tak mengubah cerita dalam "Sweet 20" yang merupakan adaptasi dari film "Miss Granny" karya Hwang Dong-hyuk.
Kisah utama masih berpusat pada kisah seorang perempuan paruh baya (diperankan Niniek L. Karim) yang sedih karena harus masuk panti wreda atas permintaan keluarganya. Di tengah kesedihannya itu, secara ajaib dia kembali ke usia 20 tahunan (diperankan Tatjana Saphira).
Seperti film adaptasi pada umumnya, ada unsur lokal yang dihadirkan dalam "Sweet 20" yang juga dibintangi Kevin Julio, Morgan Oey, Slamet Rahardjo, Lukman Sardi, Widyawati dan Cut Mini itu yakni dangdutan, sungkem saat Lebaran dan membuat kuliner khas Indonesia.
BACA JUGA: Usir Bosan saat Stay at Home dengan 5 Film Menarik ini
Film serupa juga diadaptasi negara lain yakni China ("20 Once Again", Jepang ("Ayashii Kanojo") dan Vietnam ("Sweet 20"). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News