Mengenal Karawo, Kain Sulam Gorontalo

15 Desember 2018 09:06

Karawo adalah sulaman khas pada kain yang secara turun-temurun ditekuni kaum wanita di Provinsi Gorontalo.Baju dengan sulaman karawo terlihat anggun dan memesona dengan pola dan motif unik yang dipadupadankan dengan warna-warni benang yang memikat.

Karena hasilnya yang indah ini, harga kain sulaman karawo di lebih mahal dibandikan kain yang dibordir.

Semua karawo diproduksi secara manual dari tangan-tangan terampilkan wanita penyabar di desa-desa di Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango dan Kota Gorontalo.

Untuk membuat sulaman ini dibutuhkan waktu 1-2 minggu, bergantung besar dan kecilnya dan jenis kainnya. Pola yang lazim digunakan adalah motif bunga atau flora, bentuk geometris yang didasarkan pada hiasan-hiasan tradisional dan yang mulai dikenal adalah motif satwa, seperti burung dan hiu paus.

Untuk membuat sulaman karawo, wanita Gorontalo harus mencabut serat kain. Pekerjaan ini harus hati-hati dan hanya dikerjakan oleh orang yang sudah memiliki keahlian. Jika tidak, kain akan rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Usai mencabut serat kain, dilanjutkan dengan mengikat serat kain sehingga membentuk pola seperti strimin, luasan dan bentuk pola strimin ada kain ini bergantung pola gambar yang akan disulam.

“Yang paling rumit bila menggunakan kain sutera yang memiliki serat sangat halus, tidak banyak orang mampu mengerjakannya,” kata Rahmiyati, seorang perajin sulaman karawo, Sabtu (15/12/).

Setelah terbentuk pola strimin, pekerjaan selanjutnya adalah menyulam sesuai motif yang diinginkan. Pola ini biasanya berbentuk bunga, ragam hias, satwa atau bentuk-bentuk lain seperti tulisan.

Pekerjaan menyulam ini dilakukan oleh orang yang berbeda dengan yang mencabut serat kain.

“Biasanya orang yang mampu mencabut serat kain juga mampu membuat sulaman, namun tidak semua penyulam karawo bisa mencabut serat kain, “ kata Rahmiyati.

Berbeda pencabut serat kain, penyulam, berbeda pula orang yang mendisain. Disainer dilakukan oleh orang yang memahami trend warna dan motif, mereka harus mengerti apa yang sedang populer di masyarakat agar hasil sulamannya disukai pasar.

“Pembuatan sulaman ini tidak sama dengan bekerja di pabrik atau di kantor,” papar Rahmiyati

Ia menjelaskan kaum wanita biasanya mengerjakannya setelah kegiatan rumah tangga selesai. Biasanya setelah memasak atau mengurus rumah tangga, kaum wanita mulai mengisi waktu luangnya dengan menyulam.

Ini dilakukan hanya saat waktu senggang dan tidak bisa dipaksakan, kalau sudah lelah mereka akan istirahat karena jenis pekerjaannya ini membutuhakn ketelitian dan ketekunan. Jika salah menyulam akan merusak kain.

Kain karawo saat ini sedang dikenalkan di luar daerah sebagai produk khas wanita Gorontalo. Untuk mendapatkannya bisa mengunjungi sejumlah toko souvenir yang khusus menjual kain ini.

Seluk beluk sulam karawo dapat ditanyakan di toko, karena bisanya pemilik toko memiliki tenaga kerja di desa-desa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
Karawo   Sulaman   Gorontalo   pola   motif   inspirasi   tradisi   kearifan lokal  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co