GenPI.co - Ada sebuah cerita menarik mengenai wabah virus corona yang tengah merebak baru-baru ini. Virus itu membuat sebuah novel yang pernah dirilis pada tahun 1981 seketika populer lagi.
Novel itu berjudul The Eyes of Darknes, karya seorang penulis bernama Dean Koontz. Dalam novel itu, sebuah laboratorium menciptakan virus yang menjadi senjata pemusnah masal yang bernama Wuhan-400.
BACA JUGA: Hoaks Corona: Angin Dingin Bawa Virus dari Wuhan ke Hong Kong
Novel ini berkisah mengenai seorang perempuan bernama Christina Evans. Perjalanannya mencari putranya Danny yang hilang entah ke mana mrmbuatnya masuk dalam sebuah fasilitas militer rahasia.
Di situ ia menemukan putranya itu terinfeksi oleh virus berbahaya sehingga harus dikarantina.
Uniknya, novel tersebut menceritakan sebuah laboratorium di luar kota Wuhan, China sebagai tempat virus itu diciptakan.
Faktanya, ada sebuah laboratorium Wuhan bernama Institut Virologi Wuhan. Ini merupakan satu-satunya laboratorium biosafety tingkat 4 di Tiongkok.
Institusi itu tengah disorot saat ini lantaran beberapa rumor. Dikatakan seorang mahasiswa di Institut Virologi Wuhan menjadi orang yang pertama kali terinfeksi virus Corona. Mahasiswa itu bernama Huang Yanling, yang disebut sebagai Patient Zero.
BACA JUGA: Inikah Pasien Nol Virus Corona?
Virus Wuhan-400 dalam kisah novel Dean Koontz memiliki karakteristik yang kurang lebih mirip dengan virus Corona yang tengah mewabah sekarang dengan Wuhan sebagai epicentrumnya.
Wuhan-400 dikatakan sebagai senjata yang sempurna dan hanya menimpa manusia. Tidak ada makhluk hidup lain yang bisa membawanya.
Virus itu tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia yang hidup selama lebih dari satu menit.
Kebetulankah, atau Dean Koonyz memang memiliki informasi mengani aktivitas diam-diam China? (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News