Cowok Jangan Berkorban Seperti Ini ke Cewek

GenPI.co - Cinta itu harus berkorban. Itu memang benar adanya. Tapi pengorbananannya itu jangan kelewat batas. Untuk cowok, jangan berkorban seperti ini ke cewek.

1. Berusaha mengikuti hobi dia

Kamu sangat tidak suka nonton film. Tapi saat bersama cewek gebetan, kamu berusaha untuk suka. 

2. Bela-belain jemput dia

Kamu itu pacarnya, bukan tukang ojek atau sopir. Sopir dan tukang ojek selesai mengantar penumpang dibayar.

Kamu boleh jemput dia, kalau memang lagi kosong dan sedang tidak terdesak. Jangan ketika kerja atau kerja kelompok, pacar minta jemput, kamu bela-belain. Padahal urusan sendiri belum selesai. 

3. Belain dia walau salah

Benar tetaplah benar dan salah tetaplah salah. Kalau pacar salah dan kamu berusaha membenarkannya, kamu sudah salah melangkah. 

Selain membela orang salah dan menjadikannya orang yang manja, dia juga akan menjadikanmu sebagai perisai ketika dia salah. Dia hanya perlu perlindunganmu ketika salah karena kamu selalu membelanya.

4. Mengikuti semua perkataannya

Pacar bilang A, iya saja. Padahal maunya B. Takut pacar ngambek, akhirnya mengikuti kemauannya walaupun sangat tidak suka atau bisa mempermalukan diri sendiri. 

Kamu juga mengikuti karakter apa yang dia inginkan darimu. Hal seperti ini yang bisa membuatmu dimanfaatkan oleh pacarmu karena selalu mengiyakan perkataannya.

5. Membuat status minta maaf 

Untuk yang satu ini terlalu dramatis dan menyebalkan. Selain hanya spam saja di media sosial, ini juga akan membuatmu dicap sebagai “budak cinta”. 
Jika ingin minta maaf, cukup kirim pesan atau ke rumahnya saja untuk minta maaf. 

6. Membelikan kado mahal

Mungkin kamu ingin berkesan baik di matanya dengan memberi kado. Tapi ingat keuanganmu sendiri. Jika terlalu mahal, apakah kamu masih bisa makan untuk seminggu ke depan?

Pasangan yang baik adalah pasangan yang melengkapi kekurangan kita, mengerti kita, dan menerima baik buruknya kita dalam segala aspek. Dia yang akan mengubah kita dan membawa kita ke jalan yang lurus dan maju, bukan mundur berkelok-kelok kemudian masuk jurang. 

Dia yang ingin kita tampil di depan dia secara natural dan apa adanya, bukan dibuat-buat. Jadilah diri sendiri. (*)