GenPI.co - Saat ini memang sudah banyak orang yang peduli dengan para difabel. Namun, orang yang benar-benar bergerak untuk membantu dan memberdayakan para penyandang disabilitas baru segelintir saja.
Salah satu orang yang tergerak untuk memberdayakan para penyandang disabilitas adalah Siti Maidina.
Setelah menempuh pendidikan sarjana ilmu politik di Universitas Brawijaya, Dina mendirikan Specialpreneur, yang menjadi wadah bagi penyandang disabilitas untuk berwirausaha.
BACA JUGA: 7 Tipe Milenial Menurut IDN Research Institute, Kamu yang Mana?
Perempuan asal Jambi yang akrab disapa Dina ini mendirikan Specialpreneur pada 2016. Misinya adalah untuk meningkatkan taraf hidup penyandang disabilitas agar lebih berkualitas dan mandiri.
“Saya fokus pada teman-teman disabilitas melalui pendekatan program pemberdayaan dan kewirausahaan. Jadi, saya berharap teman-teman di daerah bisa berkarya dan mendapatkan uang sendiri,” ujar Dina kepada GenPI.co, belum lama ini.
Dina menceritakan bahwa di Jambi tidak terdapat banyak perusahaan yang bisa menjembatani para penyandang disabilitas untuk bekerja.
Maka dari itu, ia tergerak mendirikan Specialpreneur agar dapat mengakomodir para penyandang disabilitas di Jambi untuk berwirausaha.
Specialpreneur bekerja sama dengan sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Jambi. Specialpreneur juga memiliki Rumah Kreasi Disabilitas yang menjadi tempat untuk berlatih sejumlah keterampilan wirausaha.
“Sepulang sekolah siswa enggak hanya berdiam diri. Bisa datang ke rumah kreasi tanpa dipungut biaya. Di sini bisa ikut latihan masak, jahit, salon, kerajinan. Tujuannya, agar para penyandang disabilitas bisa punya aktivitas yang produktif,” ujar perempuan berusia 24 tahun tersebut.
Selain memberdayakan para penyandang disabilitas, Dina juga mengupayakan para peserta Specialpreneur diselaraskan dengan kearifan lokal daerah.
Peserta tersebut diberdayakan untuk mengangkat potensi lokal ke dalam sebuah inovasi produk.
“Kami mengangkat warisan budaya Jambi, salah satunya adalah Tengkuluk yaitu penutup kepala tradisional khas perempuan Melayu Jambi,” kata Dina.
Saat ini, terdapat 15 orang penyandang disabilitas yang tergabung dalam Specialpreneur dari kalangan pelajar SMP dan SMA yang berusia 18 hingga 27 tahun.
BACA JUGA: Talks@Telkomsel, Putri Tanjung: Milenial Banyak Hadapi Tantangan
Dina berharap Specialpreneur bisa merangkul dan memberdayakan para penyandang disabilitas sehingga mereka bisa mandiri dan hidup sejahtera. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News