Meski Menggugah Selera, Kol Goreng Mengancam Kesehatan Tubuh

15 Januari 2020 10:38

GenPI.co - Makan seporsi ayam goreng atau pecel lele rasanya kurang lengkap tanpa adanya kol goreng.

Kalau dulu kol dihidangkan sebagai lalapan, kini kol yang digoreng menjadi favorit bagi banyak orang karena dapat menambah nafsu makan.

BACA JUGA: Bunda, Yuk Ketahui Minyak Goreng yang Tak Layak Pakai

Namun, teman bersantap yang satu ini menyimpan bahaya jika terlalu sering dikonsumsi.

Proses pengolahan kol dengan cara digoreng ternyata menimbulkan dampak yang kurang baik.

Menambah jumlah kalori

Seperti jenis sayuran pada umunya, kol sangat rendah kalori. Setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram hanya mengandung 22 kalori.

Sekitar 92 persen dari seluruh bobot kol adalah air. Hanya saja, kalori kol goreng lebih tinggi karena adanya kalori ekstra dari minyak.

Saat digoreng, kol menyerap banyak minyak. Jika sesendok makan minyak goreng memberikan hampir 45 kalori, bayangkan jika Anda memakan banyak kol goreng dalam sekali waktu.

Merusak kandungan nutrisnya

Kol sangat kaya akan nutrisi, 100 gram kol segar mengandung 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, dan 3,6 gram karbohidrat.

Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi tersebut seperti dilansir dari studi dalam Journal Agricultural and Food Chemistry.

Mengukus, merebus, dan menumis adalah metode yang lebiih baik untuk menjaga nutrisi sayuran.

Meningkatkan risiko penyekit jantung dan stroke

Kol goreng nyatanya tidak bersahabat dengan jantung. Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi minyak trans.

Lemak trans merupakan lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.

Lambat laun, plak tersebut menghambat aliran darah sehingga mengakibatkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

BACA JUGA: Para Ahli Ungkap, Minyak Nabati Paling Baik untuk Memasak

Meningkatkan risiko kanker

Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane yang bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase. Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Proses pengolahan kol goreng justru berperan mentyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik atau memicu kanker. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Kol   Gorengan   Minyak   Jantung   Kanker  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co