GenPI.co - Pria kesepian mungkin memiliki pengalaman masa kecil yang tidak bahagia karena perilaku orang tua.
Sebesar 15 persen pria di Amerika Serikat mengaku kesepian, menurut American Survey Center.
Dilansir Your Tango, berikut beberapa perilaku orang tua yang membuat anak laki-laki tumbuh menjadi pria kesepian.
Beberapa pria sering kali dibesarkan dengan nasihat jangan menangis.
Ketika anak laki-laki mendengar hal itu dari orang tua, mereka belajar untuk menekan emosi.
"Tampak tidak penting dalam jangka pendek, tetapi penelitian menunjukkan bahwa emosi yang ditekan sangat berbahaya bagi kesehatan," ungkap pelatih kehidupan Michelle Grosser.
Saat anak-anak menahan emosi seperti ketakutan atau kesedihan, tubuh mereka tidak akan membiarkannya begitu saja.
Menekan emosi sebenarnya memicu respons stres dalam tubuh.
Ini menjadi salah satu perilaku orang tua yang mengubah anak laki-laki kecil menjadi pria kesepian.
Beberapa orang tua cenderung bertindak berlebihan, mengisolasi anak-anak dari semua orang dan segala hal.
Orang tua melindungi anak-anak dari situasi yang menantang.
Tantangan justru akan membantu anak tumbuh menjadi orang dewasa yang seimbang dan mandiri.
Dengan bersikap terlalu protektif, orang tua membentuk anak laki-laki menjadi pria kesepian dengan harga diri yang rendah.
Saat tumbuh dewasa, anak laki-laki perlu merasakan dunia tanpa pengawasan terus-menerus dari orang tua.
Ketika anak-anak marah dan bingung, mereka sering meminta dukungan dari orang tua.
Saat orang tua bersikap dingin, anak tidak pernah belajar tentang mengatur emosi dan mencari bantuan.
Sayangnya, orang tua yang tidak memberikan dukungan emosional bisa membuat anak laki-laki menjadi pria kesepian.
Hal ini pada gilirannya bisa menyebabkan gaya keterikatan yang tidak sehat dan tidak aman.
Mungkin sulit bagi anak untuk mempertahankan hubungan saat dewasa, dan merasa makin terisolasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News