GenPI.co - Dokter spesialis anak, subspesialis endokrin Dr Harjoedi Adji Tjahjono membagikan panduan beribadah puasa bagi anak dengan diabetes melitus.
Harjoedi mengatakan anak dan remaja dengan diabetes melitus bisa tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan, dengan memperhatikan sejumlah.
“Anak dengan diabetes melitus bisa ibadah puasa dengan syarat kontrol metaboliknya harus bagus,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (7/3).
Dia juga mengingatkan supaya anak dan remaja dengan DM yang ibadah puasa melakukan pemantauan gula darah secara mandiri dan teratur.
Sedangkan untuk anak dan remaja dengan DM yang masuk kelompok risiko tinggi tidak disarankan beribadah puasa.
Tetapi jika memutuskan untuk tetap ibadah puasa maka harus dilakukan pemantauan secara ketat oleh tim diabetes.
Kelompok yang masuk risiko tinggi bisa mengalami perburukan penyakit ini yaitu pasien dengan riwayat hipoglikemia berat dalam tiga bulan terakhir.
Selanjutnya pasien dengan riwayat hipoglikemia berulang, riwayat ketoasidosis diabetik atau hiperglikemik hyperosmolar dalam tiga bulan sebelum puasa.
Selanjutnya yakni pasien dengan diabetes melitus yang sedang mengalami sakit demam, diare, dan muntah serta menjalani dialisis kronik.
“Kelompok yang berisiko tinggi ini harus dipantau oleh tim diabetes secara ketat jika memutuskan untuk puasa,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News