GenPI.co - Pesan teks memang menjadi cara utama bagi banyak pasangan untuk tetap terhubung.
Namun, meskipun tampaknya sederhana, cara pasangan berkirim pesan teks bisa mempengaruhi hubungan.
Dilansir Your Tango, berikut kesalahan yang dilakukan pasangan saat berkirim pesan teks.
Alih-alih mengucapkan selamat tinggal dengan jujur, kamu menghilang di tengah percakapan.
Kamu makin lama membalas hingga hubungan itu berakhir dalam debu digital.
Kurangnya penyelesaian bisa sangat menyakitkan secara emosional.
Berkirim pesan teks memungkinkan kamu menghindari percakapan yang sulit atau emosional.
Daripada menghadapi masalah secara langsung, kamu lebih memilih mendiamkan pesan atau mengalihkan topik, yang memperburuk kesalahpahaman.
Berkirim pesan menciptakan ilusi koneksi tanpa kedalaman yang sebenarnya.
Kamu mungkin berbagi detail pribadi, tetapi tanpa keterlibatan emosional secara langsung.
Interaksi tersebut tidak memiliki substansi yang sebenarnya, seperti yang disebutkan dalam studi Computers in Human Behavior.
Mungkin muncul pertanyaan seperti “Mengapa dia butuh waktu 3 jam untuk merespons?” “Apa arti emoji ini?" atau “Apakah dia mengabaikan saya?”
Permainan menunggu dalam berkirim pesan teks menimbulkan kecemasan yang tidak perlu dan analisis yang berlebihan.
Mengatakan putus hubungan melalui pesan teks adalah puncak dari kepengecutan emosional.
Hal itu merampas kesempatan orang untuk memproses emosi dengan hubungan antarmanusia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News