GenPI.co - Mengindentifikasi dan memahami anak remaja yang berperilaku tidak sopan dapat terasa seperti tugas berat dan membuat banyak orang tua merasa tidak berdaya.
Dilansir Marriage, perilaku tidak sopan tersebut harus menjadi perhatian utama orang tua.
Sikap tidak hormat dicirikan pola yang konsisten dari sikap mengabaikan perasaan atau aturan, sikap kasar yang disengaja, dan tindakan yang merendahkan atau melemahkan otoritas.
Bila sikap tidak hormat meningkat menjadi intimidasi atau ancaman, hal ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi keselamatan dan keharmonisan keluarga.
Mengenali perilaku ini memerlukan kewaspadaan dari orang tua untuk memastikan bahwa rumah tetap menjadi lingkungan yang aman.
Membahas tindakan ini dan konsekuensinya dapat menjadi langkah krusial dalam menangani dan mengurangi perilaku tidak sopan.
Selain itu, tanda lain adalah anak tidak menunjukkan penghargaan atau mengakui usaha orang tua.
Hal itu dapat membuat hubungan menjadi tegang, menandakan kurangnya rasa hormat.
Perilaku ini mungkin tidak selalu disengaja, tetapi mengenali dan mendiskusikannya dapat menumbuhkan pemahaman dan penghargaan yang lebih besar dalam keluarga.
Menerapkan strategi untuk menghadapi remaja yang tidak sopan adalah kunci untuk memelihara hubungan yang penuh rasa hormat dan positif. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News