Tips Mendeteksi Gula Tersembunyi pada Makanan Olahan, Agar Tak Berisiko untuk Anak

31 Desember 2024 09:00

GenPI.co - Dokter spesialis anak Siska Mayasari Lubis membagikan tips mendeteksi gula tersembunyi pada makanan olahan, agar tak berisiko untuk anak.

Siska mengatakan gula tersembunyi adalah gula tambahan yang tidak jelas terlihat pada label atau nama bahan makanan olahan yang sering dianggap sehat.

Dia mengungkapkan gula tambahan pada label makanan olahan bisa ditulis sukrosa, fruktosa, glukosa, atau dextrose.

BACA JUGA:  Ciptakan Lingkungan yang Sehat untuk Anak Melalui Mindful Parenting

“Selain itu, ada juga yang ditulis sirup jagung tinggi, madu, atau jus buah terkonsentrasi,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (31/12).

Siska menekankan penting bagi orang tua untuk membaca label kandungan nutrisi yang ada makanan kemasan.

BACA JUGA:  Tips Mengajarkan Matematika Kepada Anak Sejak Dini

“Orang tua harus selalu membaca label, supaya tahu jumlah kalori, karbohidrat, serta gula tambahan pada makanan atau minuman,” ujarnya.

Dia menyebut mengonsumsi gula berlebihan bisa berpotensi menimbulkan dampak kesehatan. Baik itu jangka pendek, maupun jangka panjang.

BACA JUGA:  3 Tanda Keberhasilan Mengasuh Anak, Jarang Diketahui Orang Tua

Siska menjelaskan untuk anak usia 2-4 tahun, batasan pemberian gula adalah 15-16 gram yang dibagi dalam empat sendok teh.

Sedangkan anak usia 4-7 tahun sebanyak 18-20 gram atau setara lima sendok teh. Kemudian usia 7-10 tahun yakni 22-23 gram atau setara 5,5 sendok teh.

Selanjutnya usia 10-13 tahun sebanyak 24-27 gram atau setara 6,5 sendok teh, dan 13-15 tahun 27-32 gram atau delapan sendok teh.

“Jus buah bisa mengandung 7-20 sendok teh gula, dan jus buah 100 persen buah bisa 6-22 sendok teh gula. Kalau minum 2 kali sehari, itu sudah 40 sendok teh,” ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co