GenPI.co - Jatuh cinta pada seseorang dapat terasa seperti pengkhianatan terhadap pasangan dan semua orang yang kamu sayangi.
Cinta itu rumit, dan terkadang tidak mengikuti aturan. Namun, apa yang akan kamu lakukan saat hati terbagi antara komitmen dengan cinta baru?
Dilansir Marriage, berikut alasan kamu mengalami kondisi yang menguras emosi ini.
Hidup bisa jadi monoton. Mungkin kamu belum pernah menjalani petualangan nyata bersama selama bertahun-tahun.
Lalu, kamu bertemu seseorang yang berbicara tentang terjun payung atau perjalanan backpacker yang selalu diimpikan.
Kegembiraan yang kamu dambakan dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih jika tidak berhati-hati.
Mungkin impian dan tujuan kamu tidak lagi sejalan dengan pasangan.
Kamu merasa tertarik pada orang-orang yang memiliki minat yang sama. Ini seperti kamu telah menjadi seorang fanatik kebugaran, tetapi pasangan lebih suka main gim.
Bertemu dengan seseorang yang memiliki kesamaan hobi terasa seperti menemukan bagian puzzle yang hilang, tetapi hal itu juga dapat mengarah pada ikatan emosional di luar pernikahan.
Terkadang, cinta bersemi hanya karena kamu menghabiskan banyak waktu dengan seseorang.
Jika kamu sudah menikah tetapi mencintai orang lain, perhatikan berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan orang tersebut.
Mungkin kamu curhat dengan rekan kerja setiap hari atau melihat teman yang sedang mengalami masa sulit.
Berbagi pengalaman dan menawarkan dukungan dapat menciptakan ikatan yang mengaburkan batas-batas persahabatan.
Hidup memang penuh tantangan. Stres dapat memengaruhi pernikahan.
Hubungan baru dapat menawarkan pelarian sementara dari masalah yang kamu hadapi di rumah.
Memang menyenangkan untuk tertawa dan melupakan masalah untuk sementara waktu, tetapi ada konsekuensi yang harus dibayar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News