GenPI.co - Minyak alpukat makin populer diproduksi, terutama di Amerika Serikat, Meksiko, Selandia Baru, Chili, dan Afrika Selatan.
Dilansir Health, manfaat kesehatannya sebagian besar berasal dari konsentrasi lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang tinggi dan sedikit lemak jenuh, mirip minyak zaitun.
Minyak alpukat memiliki konsentrasi MUFA di atas 60%, dengan persentase asam oleat yang tinggi.
Profil asam lemak yang melindungi jantung ini memberikan keuntungan dalam hal stabilitas, kualitas rasa, dan nutrisi saat memasak, termasuk menumis dan menumis.
Minyak alpukat juga memiliki konsentrasi fitosterol yang tinggi, dengan sifat antiradang dan pencegah kanker.
Minyak ini juga memiliki sifat antioksidan dari karotenoid dan klorofil, yang berperan dalam kestabilan minyak.
Minyak alpukat dapat diproduksi menggunakan metode pengepresan dingin tanpa pelarut kimia.
Versi yang tidak dimurnikan ini (kadang-kadang disebut extra virgin) mempertahankan hasil antioksidan yang lebih tinggi.
Lalu, apa kekurangannya? Pemanasan dapat menurunkan beberapa senyawa bioaktif dalam minyak alpukat, termasuk asam lemak tak jenuh, antioksidan (termasuk vitamin E), dan fitosterol.
Menyimpan minyak di tempat gelap dapat membantu menjaga masa simpannya dan mencegah kerusakan cepat pada klorofilnya yang bermanfaat.
Minyak alpukat juga merupakan makanan berkalori tinggi (sedikit lebih tinggi dari minyak zaitun), jadi penting untuk mengurangi asupan guna mencegah penambahan berat badan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News