GenPI.co - Isyarat sosial memungkinkan orang berkomunikasi satu sama lain, terutama dalam suasana berkelompok.
Jika ditafsirkan dan dikenali dengan benar, isyarat ini membantu menyampaikan pikiran dan perasaan dengan lebih mudah.
Orang-orang menggunakan isyarat sosial untuk mengomunikasikan apa yang mereka rasakan atau apa yang mereka pikirkan dalam situasi apa pun. Ada empat jenis isyarat sosial
Salah satu cara paling umum orang berkomunikasi adalah melalui ekspresi wajah.
Ekspresi wajah dapat menunjukkan emosi seperti geli, takut, jijik, senang, bingung, dan marah.
Senyum dapat mengekspresikan kebahagiaan, cemberut dapat berarti kesedihan atau ketidaksenangan, dan alis yang terangkat dapat menandakan keterkejutan atau kecurigaan.
Cara orang memiringkan tubuh atau seberapa tinggi mereka berdiri dapat menjadi isyarat sosial.
Mencondongkan tubuh ke arah seseorang dapat menunjukkan ketertarikan, sementara mencondongkan tubuh ke luar atau menjauh dapat mengomunikasikan kebutuhan akan ruang atau ketidaktertarikan.
Orang sering berkomunikasi menggunakan gestur atau dengan memposisikan lengan.
Mereka menggerakkan tangan dengan cepat saat bersemangat atau menyilangkan lengan saat merasa tertutup.
Di waktu lain, orang membungkukkan bahu saat merasa tidak aman atau mengangkat bahu saat tidak tahu jawabannya.
Cara orang mengatakan sesuatu, kata-kata yang ditekankan, dan nada atau volume suara dianggap sebagai isyarat sosial.
Jika seseorang bergumam, mereka mungkin gugup, sementara orang dengan nada suara lebih tinggi dianggap bersemangat.
Orang juga dapat mengekspresikan sarkasme, kemarahan, frustrasi, merendahkan, dan kritik dengan suara. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News