Teknologi dalam Mengasuh Anak: Memahami Sisi Negatif Pola Asuh Digital

07 Desember 2024 20:40

GenPI.co - Di era digital, hubungan antara teknologi dengan cara mengasuh anak menjadi makin penting.

Hal itu untuk memastikan perlindungan anak di dunia maya dan menumbuhkan literasi digital bagi orang tua.

Dilansir Marriage, saat memahami kompleksitas pengasuhan anak secara digital, penting untuk memahami potensi sisi negatifnya. Apa saja?

1. Masalah privasi

BACA JUGA:  Paula Verhoeven Tidak Pernah Video Call Anak, Baim Wong: Takut Direkam

Salah satu kelemahan utama pengasuhan digital adalah potensi pelanggaran privasi anak.

Dalam upaya melindungi anak-anak, orang tua dapat memantau aktivitas daring secara ketat, menggunakan aplikasi dan perangkat lunak yang melacak setiap klik dan pesan. 

BACA JUGA:  Jessica Iskandar Melahirkan Anak Perempuan, Keinginan Terkabul

Meskipun keselamatan adalah yang terpenting, pengawasan semacam itu dapat melewati batas, yang menyebabkan perasaan tidak percaya dan pelanggaran privasi anak.

2. Kesalahpahaman

Kesenjangan digital antargenerasi dapat menyebabkan kesalahpahaman.

BACA JUGA:  Kebiasaan yang Perlu Diterapkan Agar Anak Terhindar dari Penyakit

Orang tua yang kurang memahami tren, bahasa gaul, atau budaya daring terkini dapat salah mengartikan aktivitas anak. 

Apa yang mungkin dianggap berbahaya atau tidak pantas oleh orang tua sebenarnya bisa jadi merupakan hiburan atau interaksi sosial yang tidak berbahaya.

3. Potensi konflik

Menerapkan strategi pengasuhan digital, terutama terkait waktu penggunaan layar dan akses internet, dapat menjadi sumber konflik.

Remaja dan bahkan anak-anak yang lebih muda menghargai kemandirian dan mungkin menganggap aturan yang ketat sebagai sewenang-wenang atau tidak adil, yang berujung pada pertengkaran dan kebencian. 

Pentingnya aturan untuk dibuat dengan jelas, konsisten, dan dinegosiasikan alih-alih dipaksakan, dengan pemahaman bahwa aturan dapat berubah seiring anak-anak tumbuh dewasa dan menunjukkan perilaku daring yang bertanggung jawab.

Pendekatan ini dapat membantu mengurangi konflik dan mendorong terciptanya lingkungan keluarga yang kooperatif. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co