GenPI.co - Menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal adalah usaha yang ditandai oleh ketahanan, dedikasi, dan cinta.
Di tengah kesibukan sehari-hari untuk menyeimbangkan pekerjaan, mengasuh anak, dan perawatan pribadi, orang tua tunggal menghadapi tekanan tersendiri yang dapat sangat membebani kesejahteraan emosional.
Dilansir Marriage, berikut beberapa hal yang menyebabkan stres bagi orang tua tunggal.
Salah satu sumber stres terbesar bagi orang tua tunggal adalah tekanan finansial.
Mengurus keluarga dengan satu penghasilan bisa jadi berat, terutama saat harus memenuhi kebutuhan dasar seperti perumahan, makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
Kurangnya dukungan finansial berarti orang tua tunggal sering kali harus bekerja di beberapa pekerjaan atau bekerja lebih lama, yang dapat memperburuk tingkat stres.
Orang tua tunggal memikul tanggung jawab penuh dalam mengelola tugas-tugas rumah tangga, mengasuh anak, juga komitmen pekerjaan, yang semuanya membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Tantangan dalam menjalankan tanggung jawab ini tanpa bantuan pasangan dapat menyebabkan perasaan kewalahan yang terus-menerus.
Manajemen waktu menjadi titik stres yang kritis, karena orang tua tunggal berusaha keras memenuhi peran secara efektif sambil hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada waktu untuk diri sendiri.
Beban emosional menjadi orang tua tunggal sangatlah besar.
Orang tua tunggal sering kali bergulat dengan emosi mereka sendiri, seperti perceraian, perpisahan, atau kematian pasangan.
Pada saat yang sama, mereka harus menjadi sumber utama dukungan emosional bagi anak.
Beban emosional ganda ini dapat melelahkan dan membuat stres, menyoroti tantangan internal dan eksternal yang dihadapi orang tua tunggal.
Akhirnya, beban pengambilan keputusan sepenuhnya berada di pundak orang tua tunggal.
Dari kebutuhan sehari-hari hingga keputusan besar tentang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak, orang tua tunggal membuat keputusan ini sendiri.
Membuat pilihan yang tepat bagi keluarga dapat menjadi sumber stres yang terus-menerus, terutama ketika sumber daya terbatas, dan konsekuensi dari keputusan tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News