GenPI.co - Melepaskan diri dari love bombing bisa terasa sangat berat, terutama saat emosi sedang campur aduk dan kasih sayang terasa begitu alami.
Love bombing kerap terasa bagai romansa angin puyuh, penuh emosi dan gestur yang berlebihan.
Namun, di balik permukaan, hal itu dapat mengikuti pola yang meresahkan, siklus cinta berubah dari kebahagiaan menjadi manipulasi.
Tidak mudah untuk melepaskan sesuatu yang pernah terasa sempurna.
Dilansir Marriage, berikut cara efektif keluar dari jerat love bombing.
Mulailah dengan mengidentifikasi siklusnya. Kasih sayang yang intens diikuti kritik atau penarikan diri.
Kenali tanda-tanda bahaya, seperti sanjungan yang muluk-muluk atau tekanan untuk berkomitmen dengan cepat.
Setelah pola-pola ini jelas, akan lebih mudah untuk melihat hubungan itu sebagaimana adanya.
Buatlah jurnal insiden spesifik untuk membantu mengidentifikasi pola yang berulang.
Ketika sesuatu terasa aneh, percayalah pada insting itu. Cinta tidak seharusnya berjuang seorang diri.
Renungkan bagaimana hubungan tersebut membuat kamu merasa terus-menerus cemas atau meragukan diri sendiri.
Mendengarkan kata hati dapat membimbing kamu untuk memahami apa yang sehat dan apa yang tidak.
Batasan sangat penting untuk melindungi kesejahteraan emosional.
Pikirkan perilaku yang kamu terima dari pasangan, seperti kritik berlebihan atau tindakan untuk mengendalikan.
Komunikasikan batasan-batasan dengan tegas, atau cukup tunjukkan melalui sikap.
Batasan itu membantu kamu mendapatkan kembali rasa percaya diri dan mencegah manipulasi lebih lanjut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News