GenPI.co - Kehamilan adalah masa yang penuh kegembiraan dan penantian, tetapi juga dapat menimbulkan ketegangan yang signifikan pada suatu hubungan.
Hormon ibu hamil dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan emosi, sehingga memengaruhi komunikasi dengan pasangan.
Meningkatnya tanggung jawab dan kecemasan dalam mengasuh anak juga dapat menambah stres dalam hubungan.
Dilansir Marriage, penting untuk memahami alasan-alasan mengapa hubungan berantakan selama kehamilan.
Salah satu alasan di balik berantakannya hubungan saat hamil adalah perubahan nyata pada kadar hormon wanita.
Kehamilan menyebabkan perubahan hormon yang tak terduga dalam tubuh ibu hamil.
Fluktuasi ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, membuat emosinya tidak dapat diprediksi.
Pasangan mungkin merasa sulit menghadapi perubahan perilaku yang tiba-tiba ini, sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan ketegangan dalam hubungan.
Menjadi orang tua bisa jadi menggembirakan sekaligus menakutkan.
Pasangan mungkin mengalami ketakutan dan kecemasan tentang kemampuan mengasuh anak dan masalah keuangan.
Kekhawatiran ini dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan dan bahkan dapat menimbulkan keraguan tentang masa depan bersama.
Ketika merasa hubungan berantakan saat hamil, perubahan perspektif bisa menjadi alasannya.
Seiring dengan perkembangan kehamilan, fokus istri secara alami akan beralih ke kesejahteraan bayi.
Perubahan prioritas ini terkadang dapat membuat pasangan merasa diabaikan atau tidak penting, kemudian menyebabkan perasaan terasing atau kesal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News