GenPI.co - Sejumlah peneliti membagikan tips mengurangi risiko stres dan kecemasan pada ibu hamil untuk mencegah perkembangan epilepsi pada keturunan.
Sebuah studi menyebut pentingnya merawat emosional bagi ibu hamil. Sebab ibu hamil dengan tekanan psikologis memiliki risiko tinggi melahirkan anak yang mengalami epilepsi.
Dalam studinya, sejumlah peneliti menganalisis terkait hubungan antara skor stres ibu hamil dan hasil epilepsi pada anak mereka.
Peneliti memakai Skala Distres Psikologis Kessler (K6) untuk mengevaluasi stres peserta berdasar enam item, dua kali kehamilan: sekali pada paruh pertama sekitar 15 minggu.
Kemudian sekali saat paruh kedua sekitar 30 minggu. Berdasar skor K6, peserta dikategoruikan ke enam kelompok yang mencerminkan distres rendah atau sedang pada setiap titik waktu.
Hasilnya skor K6 ibu sebesar 5 atau lebih tinggi pada kedua titik waktu mempunyai risiko meningkat 70 persen di antara anak usia 1 sampai 3 tahun saat ibunya tertekan psikologis ketika hamil.
“Perlu penyesuaian lingkungan supaya bisa meningkatkan relaksasi ibu hamil untuk mencegah perkembangan epilepsi pada keturunan,” tulis peneliti dikutip dari Antara, Selasa (19/11).
Epilepsi ini bersifat turun-temurun. Namun juga ada faktor lain, di antaranya gangguan perkembangan, cedera otak, serta gangguan autoimun.
Peneliti pun merekomendasikan supaya ibu hamil melakukan terapi relaksasi. Termasuk yoga, musik, dan terapi benson.
Kemudian juga relaksasi progresif, relaksasi napas dalam, imajinasi terbimbing, kesadaran penuh, dan juga hipnosis.
“Diharapkan teknik penghilang stres ini bisa membantu secara efektif dalam mencegah timbulnya epilepsi pada keturunan,” tulis peneliti. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News