GenPI.co - Psikolog klinis anak lulusan Universitas Padjadjaran Dewinta Ariani membagikan tips mendampingi anak saat menghadapi situasi berkonflik dengan lingkungan sekitarnya.
Dewinta mengatakan dalam kondisi tersebut, orang tua tetap harus terlibat secara emosional. Misal dengan memvalidasi perasaan anak dan memberi nasihat jika diperlukan.
“Orang tua juga harus siap membantu jika situasi sudah tidak terkendali,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (16/11).
Dia menyarankan sebaiknya orang tua membiarkan anak menyelesaikan permasalahannya sendiri, sehingga memberi kesempata untuk belajar mengambil keputusan.
“Biarkan anak untuk belajar memecahkan masalahnya dengan tetap memperoleh dukungan dari orang tua di belakang layar,” ujarnya.
Ketika konflik bersifat ringan, orang tua supaya memantau situasi dan membiarkan anak menyelesaikan terlebih dahulu.
Sebab konflik bersifat ringan merupakan bagian dari interaksi sehari-hari, dan bisa melatih keterampilan sosial anak serta pemecahan masalahnya.
Dewinta menyebut orang tua bisa terlibat dalam konflik anak ketika dirasa sudah melibatkan fisik atau verbal yang mengancam keselamatan atau ada tanda kesulitan emosional.
Orang tua juga bisa membantu ketika konflik terjadi secara berulang dan anak tidak bisa menyelesaikannya, serta mengarah pada perundungan.
“Ajarkan anak membuat batasan diri dan berani berkata tidak jika merasa tidak nyaman atau diperlakukan tidak adil,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News