GenPI.co - Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra membagikan tips melatih kemampuan berpikir tingkat lanjut pada anak.
Dia mengatakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence lahir pada era revolusi industri 5.0 dan berpotensi menggantikan manusia dalam hal tertentu.
Novi menyebut untuk menghadapi tantangan itu, maka tiga kodrat yang dimiliki manusia pun harus tetap dijaga. Salah satunya yakni imajinasi.
“Imajinasi diciptakan dalam ruang-ruang kreatif. Anak bisa mengimajinasikan seuatu yang belum terpikirkan, dan AI akan sulit punya kemampuan itu,” katanya dikutip dari Antara, Senin (11/11).
Dia menjelaskan permasalahan saat ini yaitu imajinasi itu seolah ditumpulkan dengan standar tertentu dalam sistem pendidikan.
Novi mengungkapkan banyak orang pun masih punya anggapan bahwa aktivitas belajar harus mengerjakan tugas sekolah dan kewajiban lainnya.
Menurutnya, orang tua juga banyak yang masih sering mengidealkan standar tertentu kepada anak-anaknya.
Misal saja menempatkan ekspektasi bahwa anak ketika dewasa kelak memiliki pekerjaan yang ideal yakni dokter atau posisi yang dianggap prestisius lain.
“Padahal, bisa saja anak itu punya imajinasi lain mengenai masa depamnnya, yang orang tua tidak membayangkannya,” tuturnya.
Dia juga menyarankan supaya orang tua tidak membunuh rasa ingin tahu anak, supaya bisa membangun kebiasaan ebrani mengajukan dan menjawab pertanyaan.
“Kecerdasan tinggi milik manusia yakni creative thinking, critical thinking, dan analytical thinking akan muncul ketika kodratnya dikembangkan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News