GenPI.co - Psikolog anak dan remaja dari Yayasan Pulih Ika Putri Dewi membagikan tips mengelola emosi saat marah untuk mencegah kekerasan pada anak.
Ika mengatakan marah merupakan salah satu emosi yang lumrah bagi manusia. Namun juga harus menyadari ada batasan-batasan yang harus bisa dikendalikan.
Sejumlah batasan tersebut di antaranya tidak menyakiti orang lain, dan tidak membahayakan keselamatan diri sendiri.
“Marah itu boleh. Tapi jangan yang mengandung kekerasan. Itu batasan yang perlu dipahami setiap orang,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (8/10).
Dia mengungkapkan ada sejumlah strategi untuk mengelola emosi. Misal peka terhadap tanda munculnya rasa marah atau sumber perubahan reaksi tubuh homonal remaja, seperti PMS.
Ika menyampaikan setelah menyadari tanda rasa marah itu, maka seseorang bisa memproses emosi dan belajar mengekspresikan dengan sehat.
“Perasaan marah perlu diterima. Jangan katakan ‘tidak boleh marah’. Selanjutnya, kita bisa melakukan hal yang meredakannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan mengekspresikan rasa marah secara sehat, maka seseorang baru bisa mengatur emosl dan mengembalikan ke arah netral lagi.
Sementara itu, Kabid PPAPP DKI Aswarni mengatakan pihaknya juga sosialisasi mengelola emosi dan kemarahan untuk mencegah kekerasan pada anak.
“Ini hanya semacam stimulan. Semoga bisa ditindaklanjuti orang tua dan pihak sekolah. Supaya anak bisa mengelola amarah dan emosi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News