GenPI.co - Psikolog klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo berbagi tips mengelola emosi bagi ibu yang mengalami baby blues seusai melahirkan.
Vera mengatakan bagi ibu yang baru melahirkan biasa mengalami perubahan emosi. Mulai dari mudah marah, menangis, cemas, hingga cepat lelah.
“Dampak buruk dari baby blues itu di antaranya depresi, perinatal, kesulitan merawat bayi, gangguan kesehatan hingga perubahan hubungan dengan anak,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (17/7).
Dia menyarankan ibu dengan baby blues supaya berusaha menyampaikan emosinya kepada pasangan atau orang terdekatnya.
“Supaya bisa segera mengatasi masalah, emosi yang dirasakan ibu dengan baby blues itu bisa disampaikan ke pasangan,” ujarnya.
Vera menyampaikan pasangan atau anggota keluarga cukup mendengarkan ungkapan perasaan tersebut tanpa menilai dan menghakimi, agar ibu nyaman dan mendapat dukungan.
Cara lain supaya bisa mengelola emosi yakni dengan mencoba mencurahkan perasaan melalui menulis diari atau catatan harian.
Ibu dengan gejala baby blues juga bisa menghabiskan waktu dengan beraktivitas yang menyenangkan supaya bisa mengurangi stres.
Aktivitas yang menyenangkan tersebut semisal olahraga bersama kawan. Bahkan menurutnya, kegiatan dengan bayinya pun bisa membantu merasa lebih baik.
“Ketika gejala baby blues ini bertahan sampai lebih dari dua minggu, sebaiknya segera minta bantuan psikolog atau psikiater,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News