GenPI.co - Perselingkuhan adalah masalah yang kompleks dan memiliki banyak segi yang memengaruhi hubungan asmara, sering kali menyebabkan gejolak emosi dan patah hati.
Dilansir Times of India, memahami alasan orang berbuat curang dapat menjelaskan permasalahan mendasar dan berpotensi membantu mengatasinya.
Salah satu alasan perselingkuhan yang paling banyak dikutip adalah tidak adanya ikatan emosional dengan pasangan.
Ketika individu merasa diabaikan, tidak dihargai, atau disalahpahami, mereka mungkin mencari kepuasan emosional di luar hubungan mereka.
Hal ini dapat mengarah pada terbentuknya hubungan mendalam dengan orang lain, yang terkadang berkembang menjadi hubungan romantis.
Beberapa orang berselingkuh karena mereka mendambakan hal-hal baru dan kegembiraan yang tidak lagi diberikan oleh hubungan mereka saat ini.
Sensasi dalam sebuah hubungan baru, dengan tahap awal rasa tergila-gila dan penemuan, bisa jadi sangat menarik.
Keinginan akan variasi ini dapat berasal dari kebutuhan akan petualangan atau ketakutan akan komitmen dan monoton.
Ketidakamanan pribadi, rendahnya harga diri, dan trauma masa lalu dapat menyebabkan perselingkuhan.
Orang mungkin berbuat curang untuk meningkatkan harga diri mereka atau untuk mengatasi rasa sakit emosional yang belum terselesaikan.
Menyontek terkadang bisa menjadi upaya salah arah untuk mengisi kekosongan internal atau melarikan diri dari masalah pribadi yang belum terselesaikan.
Dalam beberapa kasus, perselingkuhan terjadi hanya karena ada kesempatan.
Situasi di mana individu berada dekat dengan calon pasangannya, seperti di tempat kerja, pertemuan sosial, atau melalui interaksi online, dapat menciptakan godaan yang sulit ditolak. Persepsi kemudahan untuk lolos dari kecurangan juga dapat berperan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News