GenPI.co - Baru-baru ini influencer media sosial, Awkarin terlihat cantik mengenakan kain sumba saat berlibur ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Lewat unggahan foto di akun Instagram miliknya, ia terlihat memamerkan beberapa kain Sumba yang dililitkan di tubuh indahnya.
Dalam keterangan foto, ia pun memberikan edukasi kenapa kain tersebut bernilai mahal. “Apasih yang membuat kain Sumba harganya mahal? Kain Sumba sendiri bisa dibandrol dengan harga 2jt s/d 10 jt rupiah. Ternyata setelah saya survey dan interview para pembuat kain Sumba hari ini, kain Sumba bertarif mahal dikarenakan proses pembuatannya yang sulit dan lama,” tulis Karin di keterangan foto, Jumat (18/10).
BACA JUGA: Ya Ampun... Awkarin Bikin Netter Nggak Kedip
Menurut perancang mode sekaligus pemilik label Tenun Ikat Indonesia, Didiet Maulana hal ini tentu wajar sebab masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengerjaan tenun. Baginya hal terpenting konsumen harus paham hulu dan hilirnya, khususnya proses awal atau hulunya. Proses tersebut meliputi final desain, pengerjaan tenun hingga pewarnaan alami.
"Menurut saya karya apapun yang dikerjakan dengan tangan atau homemade layak untuk diberikan apresiasi yang sebanding. Karena tidak mudah untuk memunculkan proses kreatif tersebut, apalagi tenun dikerjakan dalam waktu yang lama," ujar Didiet kepada GenPI.co belum lama ini.
Saat ini, ungkap Didiet masyarakat perlu diberikan edukasi soal nilai-nilai yang ada dalam pengerjaan kain tradisional. Langkah awal adalah memberikan narasi dan pembekalan kepada para pengrajin dan pemilik toko terkait dengan esensi tenun. Hal itu meliputi makna dibalik pattern dan proses pembuatan.
BACA JUGA: Pesona Awkarin dengan Balutan Tenun Sumba Bikin Netizen Meleleh
“Selain itu proses pembuatannya juga memakan waktu setidaknya 1 tahun lamanya hanya untuk memproduksi 1 kain Sumba. Itulah salah satu yang menyebabkan tenun cukup mahal,” tutup Didiet.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News