Jadi Perempuan Berpengaruh Versi BBC, ini Kata Swietenia Puspa

18 Oktober 2019 12:43

GenPI.co - Swietenia Puspa Lestari patut berbangga. Pasalnya, ia menjadi satu-satunya orang  Indonesia yang masuk daftar 100 Perempuan Berpengaruh Dunia 2019 versi media Inggris BBC. Perempuan yang akrab disapa Tenia ini merupakan pendiri Yayasan Divers Clean Action (DCA), yang bergerak dalam isu sampah di lautan.

Lewat akun Instagram-nya, Tenia membagikan pengalamannya saat mengikuti seleksi untuk 100 Perempuan Berpengaruh Dunia 2019 oleh BBC. Tenia mengungkapkan bahwa dirinya benar-benar tidak menyangka bisa meraih predikat tersebut.

BACA JUGA: Ada orang Indonesia di 100 Perempuan Berpengaruh Dunia 2019 BBC

“Ketika aku pertama kali diinfo masuk nominasi, aku beneran nggak nyangka sampai selanjutnya diinterview dengan teman-teman BBC Indonesia, for real,” tulis Tenia dalam akun Instagram-nya @swieteniapuspa, Kamis, (17/10).

Menjadi perempuan yang menggerakkan yayasan di bidang lingkungan ternyata bukanlah hal yang mudah. Tenia pun menceritakan sejumlah kendala yang dihadapinya, saat menggeluti forum-forum lingkungan.

“Terus jadi ingat ketika di lapangan sampling sampah sering nggak dibolehin bawa motor kalau sudah gelap, karna takut kenapa-krnsps jadi  harus ditemani sama pemuda desa, bahkan suka di siul-siulin ketika ambil data sama abang-abang,” tulisnya

 Tapi ya harus bisa bercandaan mereka biar bisa nyambungin dengan permasalahan sampah mereka. Masih ingat  benget dulu bawa motor sampling sampah di pesisir dan sungai seputar bali, motornya mogok di tengah tol dan harus urus ke bengkel sendiri, itu semua laki2 nanya kenapa saya perempuan sendiri,” Tenia menambahkan.

BACA JUGABella Hadid, Wanita Tercantik Dunia dengan Prestasi Berjibun

Meski demikian, Tenia tidak pernah membedakan antara perempuan dan laki-laki. Menurutnya, tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan urusan bersama. Hal tersebut  terus mendorong Tenia untuk terus bergerak dan peduli terhadap masalah lingkungan.

“Tapi aku dari dulu nggak pernah memandang sesuatu sebagai ‘urusan perempuan’  atau ‘urusan laki-laki’. Tapi ya aku hanya menjawab, ku kira mungkin perempuan lebih bawa perasaan untuk semua hal jadi ketika nyelesain masalah kadang-kadang gemas  sendiri atau dibawa perasaan, dibanding lelaki, so I brushed it off,” imbuh Tenia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co