GenPI.co - Menggigit kuku dapat menyebabkan infeksi parah. Membantu anak menghentikan kebiasaan menggigit kuku membutuhkan kesabaran, pengertian, dan penguatan positif.
Dilansir Times of India, berikut strategi efektif untuk mendukung anak mengatasi perilaku ini.
Identifikasi situasi emosi yang memicu menggigit kuku. Stres, rasa bosan atau kecemasan bisa menjadi pemicu yang umum.
Memahami akar permasalahan dapat membantu mengatasu perilaku tersebut dengan lebih efektif.
Biacarakan dengan anak tentang kebiasaan menggigit kukunya tanpa menghakimi.
Dorong komunikasi terbuka untuk memahami perspektif anak dan masalah mendasar apapun yang berkontribusi terhadap perilaku tersebut.
Tetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk mengurangi atau berhenti menggigit kuku.
Rayakan kemenangan kecil untuk memotivasi anak, menumbuhkan pola pikir positif untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Bantu anak menemukan cara alternatif untuk mengatasi stres atau kecemasan.
Perkenalkan mainan pereda stres, fidget spinner, atau aktivitas lain yang bisa mengganti kebiasaan menggigit kuku.
Menggigit kuku dapat menyebabkan gigi tidak sejajar dan terkelupas, infeksi jamur, nyeri rahang, dan cedera jaringan lunak, serta kerusakan pada jari, kuku, dan kutikula. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News