GenPI.co - Banyak orang tua yang bertengkar dengan anak karena masalah penggunaan gadget.
Hubungan orang tua dengan anak terkadang rusak karena bermain video game dan media sosial terlalu lama.
Terkadang orang tua mendapati bahwa anak tampak lebih terikat pada ponsel dibandingkan bersama keluarga.
Memisahkan anak dari perangkat gadget dapat memicu kemarahan atau bahkan membuat anak berontak.
Namun, ketika orang tua tidak mendukung batasan terkait penggunaan gadget dan video game, taruhannya menjadi lebih tinggi.
Psikolog Juliet Cooper percaya bahwa jika orang tua menetapkan batasan yang tepat dan jelas, anak akan membangun rutinitas seputar penggunaan gadget.
Dilansir Psychology Today, berikut tips untuk membantu mengatasi masalah penggunaan gadget pada anak.
Misalnya, ketika anak pulang sekolah, orang tua mungkin memberi anak waktu senggang, menyisihkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan kemudian, setelah pekerjaan rumah selesai, mengizinkan anak menggunakan gadget.
Dengan batasan yang jelas, kata Cooper, anak akan memiliki lebih sedikit peluang untuk perebutan kekuasaan atas gadget dan video game.
Memiliki sistem dan aturan yang jelas berarti anak tahu apa yang diharapkan dan bisa mempersiapkan mentalnya.
Sulit bagi anak untuk beralih dari satu layar ke aktivitas lain, sehingga orang tua perlu memfasilitasinya.
Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah orang tua juga sering menggunakan gadegt.
Orang tua harus melakukan yang terbaik untuk memberikan contoh perilaku yang pantas.
Orang tua tidak dapat mengharapkan anak meluangkan waktu menggunakan gadget ketika mereka terus-menerus melihat orang tuany sendiri tidak lepas dari gadget-nya.
Ingatlah bahwa orang tua dan anak kemungkinan besar jarang bertemu satu sama lain sejak berpisah dari orang tua, ini bahkan lebih penting lagi: anak menginginkan perhatian.
Jika orang tua merasa kewalahan, hubungi teman dan keluarga, bisa juga menemui terapis atau pengacara.
Tolong jangan membebani anak dengan kekhawatiran dan kegelisahan orang tuanya.
Ingat, menjaga kesehatan mental dan fisik anak harus menjadi prioritas utama selama masa yang penuh tekanan ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News