GenPI.co - Kesehatan mental anak sangat dipengaruhi perilaku orang tua. Anak sering kali belajar bagaimana mengatur emosi dan mengatasi stres dengan mengamati orang tuanya.
Jika orang tua mencontohkan ekspresi emosional yang sehat dan strategi penanggulangan yang efektif, anak-anak akan lebih mungkin mengembangkan keterampilan tersebut.
Di sisi lain, jika orang tua terus-menerus menunjukkan ketidakstabilan emosi, permusuhan, atau mekanisme penanggulangan yang tidak efektif, anak mungkin kesulitan mengelola emosi dan kesejahteraan mentalnya sendiri.
Dilansir Times of India, kualitas hubungan orang tua-anak memegang peranan yang sangat penting dalam rasa aman dan keterikatan seorang anak.
Keterikatan yang aman sangat penting untuk perkembangan emosional anak.
Pola asuh yang responsif, penuh pengasuhan, dan konsisten menumbuhkan keterikatan yang aman, sementara pola asuh yang lalai atau tidak konsisten dapat menyebabkan gaya keterikatan yang tidak aman, yang dapat mengakibatkan masalah emosional di kemudian hari.
Orang tua harus menjadi teladan dalam perilaku yang tepat dan sehat seperti penyelesaian masalah, penyelesaian konflik, dan empati daripada perilaku negatif atau destruktif karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka.
Kesehatan mental orang tua sendiri dapat memengaruhi kemampuan dalam memberikan dukungan dan stabilitas emosional kepada anak-anaknya.
Orang tua dengan kondisi kesehatan mental yang tidak diobati mungkin mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan emosional anak-anak mereka dan secara tidak sengaja berkontribusi terhadap tantangan kesehatan mental anak-anak mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News