GenPI.co - Berkorban dalam hubungan romantis adalah tindakan penyeimbang yang rumit.
Meskipun hal tersebut merupakan bagian integral dari hidup berdampingan dan merawat seseorang yang kamu sayangi, penelitian telah menunjukkan bahwa pengorbanan dapat menimbulkan konsekuensi baik bagi pemberi maupun penerima isyarat tersebut.
Misalnya, hal ini terkadang dapat menimbulkan kekecewaan atau kebencian terhadap pasangan kamu.
Pada gilirannya, pasangan mungkin mengalami kemarahan, terutama jika mereka merasa pengorbanan kamu tidak diperlukan.
Berikut tiga faktor yang menentukan bagaimana sebenarnya perasaan tentang pengorbanan yang kamu pilih dalam hubungan.
1. Respons yang ditunjukkan pasangan
Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menyelidiki efek dari "perceived partner responsiveness", yang mengacu pada seberapa peduli, pengertian, validasi, dan responsif pasangan terhadap kamu.
Studi ini menunjukkan bahwa makin besar tanggapan yang dirasakan pasangan, makin positif mereka akan menafsirkan pengorbanan kamu.
Intinya, ketika pasangan memandang respons kamu secara lebih positif, hal itu akan mengarah pada penilaian pengorbanan yang positif.
2. Niat di balik pengorbanan itu
Bagaimana pasangan memandang pengorbanan yang kamu lakukan juga bergantung pada motif.
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di Emotion menunjukkan perbedaan antara motif yang berfokus pada pasangan, berfokus pada hubungan, dan berfokus pada diri sendiri.
Menurut penelitian, pengorbanan berdasarkan motif yang berfokus pada pasangan (untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan) cenderung membuat pasangan merasa bersyukur, sebagian karena persepsi ketanggapan pasangan.
3. Apa harapan pengorbanan mereka
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa ekspektasi pengorbanan seseorang (keyakinan bahwa pengorbanan itu perlu, normal, dan diharapkan dalam suatu hubungan) berdampak pada seberapa besar mereka menghargai pengorbanan pasangannya, serta kepuasan hubungan yang mereka rasakan.
Studi ini menemukan bahwa ketika peserta memiliki ekspektasi rendah terhadap pasangannya yang berkorban, setiap pengorbanan yang dilakukan akan disambut dengan perasaan syukur, hormat, dan penghargaan yang tinggi.
Namun, jika ekspektasi pengorbanan tinggi, tidak ada apresiasi seperti itu, mungkin karena pengorbanan tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News