5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sains, Nomor 4 Bikin Candu

02 Maret 2023 11:00

GenPI.co - Cinta memang indah. Jatuh cinta merupakan proses alami yang terjadi dalam diri saat terobsesi dengan seseorang yang bisa membuatmu berubah.

Orang yang sedang jatuh cinta bisa menbuatnya melakukan hal-hal yang di luar akal sehat, bertingkah aneh, konyol, bahkan "gila".

Meski terlihat aneh, bukan berarti cinta merupakan sebuah misteri yang tak bisa dijelaskan sama sekali.

BACA JUGA:  Landasan Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran

BACA JUGA:  4 Alasan ini Bikin Orang Takut Menikah, Nomor 3 Menyedihkan

Pasalnya, para ahli menyimpulkan dalm sains, ada lima tahap penting dalam proses jatuh cinta berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh.

Berikut 5 tahap jatuh cinta yang bisa membuat kamu mabuk cinta seperti dilansir pada Kamis (2/3/2023):

1. Cinta itu buta

BACA JUGA:  Jangan Sepelekan, Manfaat Kuning Telur Ternyata Ampuh untuk Kesehatan Jantung

Seperti diketahui, bahwa jatuh cinta akan membuat kadar zat-zat tertentu dalam otak seperti serotonin berkurang, terutama pada laki-laki.

Pasalnya, kadar serotonin yang rendah menjadi alasan mengapa kamu jadi merasa begitu terobsesi pada pasangan.

BACA JUGA:  Jangan Salah! Menjalin Hubungan LDR Ternyata Banyak Manfaatnya

Alhasil, perasaan tersebut akan membuat kamu mengabaikan sifat-sifat negatif pasangan dan hanya mau melihat sifat-sifat positifnya saja.
Hal tersebut membuat banyak orang bilang bahwa cinta itu buta.

2. Terpikat

Tak dimungkiri, sebelum kamu merasa jatuh cinta pada seseorang, tentu akan merasakan ketertarikan yang dahsyat pada awal bertemu.

Sementara itu, ada banyak hal yang bisa membuat seseorang tampak memikat di hati, misalnya kecantikan, penampilan, suara, cara berbicara, bahasa tubuh, dan lainnya.

Hal yang membuat Si Doi memikat itu akan mengaktifkan bagian otak kamu yang bernama reseptor opiod.

Perlu diketahui, bahwa reaksi otak ini serupa dengan reaksi yang muncul ketika tubuh menerima obat pereda nyeri yaitu morfin.

Menurut penelitian dalam jurnal Molecular Psychiatry tahun 2014 mengungkap bahwa orang yang diberi morfin cenderung lebih mudah merasa terpikat pada orang lain dibandingkan mereka yang tidak diberikan morfin.

3. Kasmaran

Tahap jatuh cinta selanjutnya dikenal dengan fase kasmaran. Tahap jatuh cinta ini ditandai dengan munculnya euforia atau perasaan sangat gembira dan antusias berlebihan.

Saat kondisi seperti itu, tubuh akan memicu produksi hormon dopamin, adrenalin, dan norepinefrin.

Namun, perasaan bahagia itu diikuti dengan ketegangan yang disebabkan hormon adrenalin.

Oleh sebab itu, tak heran jika saat kamu dan gebetan sedang kencan pertama, kamu akan merasa tegang dan gugup.

Biasanya, dalam fase ini setiap orang akan menunjukkan reaksi tubuh yang berbeda-beda, ada yang berkeringat, gelisah, dan lainnya.

Detak jantung biasanya akan berdegup lebih kencang saat bersama dengan orang yang kamu sukai.

4. Dunia berputar untuk kekasih

Tahap selanjutnya ketika jatuh cinta, yakni saat kamu berusaha untuk mengenal dan mencari tahu soal dirinya lebih dalam.

Dalam tahap ini, peredaran darah menuju bagian otak yang disebut nukleus akumben meningkat lebih deras.

Bagian otak ini berfungsi mengendalikan kenikmatan dan penghargaan.

Oleh sebab itu, saat kamu sedang bersama gebetan, otak akan membacanya sebagai bentuk kenikmatan bagi dirimu, seperti candu.

Oleh sebab itu, kamu akan selalu mendambakan sosoknya dan tak pernah bosan di awal masa jatuh cinta.

Orang yang jatuh cinta seperti ini, hidupnya seolah berputar di sekitar kekasih. Apa pun yang kamu lakukan atau pikirkan, Si Doi pasti muncul dalam benakmu.

5. Berkomitmen

Tahap jatuh cinta selanjutya, yakni berkomitmen. Hal tersebut bisa terjadi setelah mulai terbiasa dengan berbagai perubahan yang terjadi pada hormon, otak, dan fungsi tubuh lainnya ketika jatuh cinta.

Oleh sebab itu, Kamu pun mulai merasa lebih nyaman, tak lagi gugup sampai keringatan.

Hal itu merupakan tahap jatuh cinta yang terakhir, yaitu membangun komitmen dan ikatan berdua. (HelloSehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co