GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya membeber kajian Islam terkait pesugihan memelihara tuyul yang bisa membuat cepat kaya raya.
Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu (19/10/2022).
Tak dimungkiri, menjadi kaya raya merupakan impian banyak orang. Namun, jalur menuju kekayaan tidak selamanya ditempuh menggunakan jalan yang halal.
Dalam kepercayaan banyak orang, ada beberapa jalur khusus secara mistis untuk menjadi cepat kaya. Salah satunya adalah dengan memelihara tuyul atau melalui pesugihan.
Merespons hal itu, Buya Yahya membeberkan bagaimana praktik pesugihan atau memelihara tuyul dipandang dari perspektif agama Islam.
Terkait tuyul, hal tersebut merupakan perkara setan yang menjelma. Tuyul memiliki tugas untuk menjerumuskan manusia sehingga jauh dari Tuhan.
"Tuyul? Ramai sekarang tuyul, duit hilang tuyul, difilmkan lagi, itu namanya setan, jin iblis bisa menjelma, merusak iman, tapi semuanya sama," kata Buya Yahya.
Jalur cepat menuju kekayaan ini disampaikan hanya kebohongan semata. Pasalnya, saat ini banyak orang yang menawarkan jasa-jasa ilmu hitam, tetapi mereka tidak bisa kaya sendiri.
"Lha kok pesugihan? Dukunnya saja nggak sugih kok, aneh saja, dukunnya suruh kaya dulu, nyungsep, melarat dia mau mengajari orang jadi kaya," jelas.
Menurut Buya Yahya, jika ada yang melakukan proses pesugihan dan setelahnya menjadi kaya, itu merupakan kebetulan, dan sudah digariskan.
Namun, hal itu bukanlah sesuatu yang spesial, karena kekayaan itu bisa didapatkan oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak beragama sekalipun.
"Orang bikin sesajen setelah itu kaya? ya memang jatahnya kaya dia, Firaun saja kaya kok, bukan dengan urusan ilmu-ilmu. Macam-macam, kita punya iman, itu nggak ada," tegas Buya Yahya.
Oleh sebab itu, Buya Yahya mengimbau agar masyarakat tidak tertipu dan berurusan dengan hal yang demikian.
"Jadi jangan urusan sama yang seperti itu, yakin dengan Allah, kalau masalah setan menjelma itu mungkin sekali. Nanti di suatu kampung ada muncul Nyi siapa yang lain, lalu benar ada setan menjelma sekelebat, musyrik semua, setan senang, mengikuti jalan pikiran manusia," kata Buya Yahya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News