GenPI.co - Kamu pernah merasa dicintai seseorang, tetapi akhirnya sakit hati karena dia ternyata tidak memiliki rasa padamu?
Jangan-jangan kamu menderita sindrom erotomania. Penderita sindrom itu akan merasa percaya diri dicintai orang lain.
Padahal, faktanya bertolak belakang. Orang lain tidak memiliki perasaan apa pun kepadanya.
Dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair), Senin (17/10), mayoritas penderita sindrom erotomania ialah wanita.
Meskipun demikian, pria juga bisa mengalami gangguan kejiwaan tersebut.
Penderita sindrom itu bisa mengalami delusi erotomania hanya dengan berkhayal ataupun mendengar berita.
Penyebab sindrom erotomania sendiri belum diketahui. Namun, banyak ahli menyebut faktor genetik bisa menyebabkan seseorang mengalami sindrom itu.
Faktor lain yang memunculkan sindrom erotomania ialah bilogis, psikologis, dan lingkungan.
Akan tetapi, ada beberapa gangguan jiwa tertentu yang menyebabkan seseorang mengidap erotomania.
Di antaranya ialah skizofrenia, bipolar, skizoafektif, dan depresi. Di sisi lain, gejala sindrom erotomania bermacam-macam.
Salah satunya ialah penderita sindrom itu akan terus-menerus membicarakan orang yang diyakininya mencintai dirinya.
Bagaimana cara menangani erotomania? Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah memeriksakan kejiwaan ke psikolog atau psikiater.
Dengan demikian, penderita erotomania akan diketahui memiliki gangguan jiwa lain atau tidak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News