4 Hal Ini Wajib Dipahami Suami Saat Istri Melahirkan

14 September 2019 22:09

GenPI.co - Dibalik perasaan bahagia seorang perempuan kala melahirkan anak pertamanya, tak jarang mereka juga mengalami naik turun emosi. Kondisi ini wajar karena fisik masih dalam masa pemulihan, sehingga mempengaruhi psikologi. Tentu suami harus bisa merespon kondisi ini dengan bijak.

Menurut data Centers for Disease Control (CDC), hampir 1 dari 5 ibu baru mengalami gejala Pasca Partum (PPD) selama tahun pertama menjadi orang tua. Meskipun tidak ada banyak data yang tersedia tentang prevalensi PPD di antara ayah, satu studi mengatakan bahwa sekitar 10% dari ayah baru dapat mengalaminya juga.

Berikut ini 4 hal yang harus diketahui pria tentang pascapartum seperti dilansir dari Healthy Guide.

Depresi Pascapartum adalah masalah serius

Normal bagi orang tua baru untuk merasa sedih pada hari atau minggu setelah melahirkan. Untuk ibu baru, itu biasanya merupakan hasil dari perubahan hormon cepat yang terjadi di tubuhnya. Dan yang mengejutkan, itu juga berlaku untuk para ayah. Ada bukti bahwa kadar testosteron pada pria turun selama periode pascapartum, yang dapat dikaitkan dengan depresi.

Kadang-kadang, pergeseran hormonal ini bersifat minor dan sementara. Namun mereka dapat memicu perubahan suasana hati yang serius seperti kesedihan, kecemasan, atau perasaan putus asa yang ekstrim.

Jika suami atau istri tampak mudah tersinggung, menarik diri, atau murung selama lebih dari dua minggu pada satu waktu, itu bisa menjadi tanda PPD. Hal itu harus segera diatasi dan tidak boleh diabaikan.

Kenali tanda bahaya 

Penting untuk membiasakan diri dengan apa sebenarnya gejala PPD, termasuk perasaan sedih atau putus asa, perubahan suasana hati, jeritan tangis, dan kehilangan nafsu makan. Dalam kasus lain, orang tua dengan PPD mungkin mengungkapkan kekhawatiran atas menyakiti diri sendiri atau bayi. Pada titik ini, Anda harus segera menghubungi dokter.

Apabila pasangan berbicara tentang merasa kewalahan, atau mengungkapkan kekhawatiran bahwa dia tidak dapat menjalin ikatan dengan bayi, itu tanda bahaya. “Jika pasangan anda sepertinya tidak melakukannya dengan baik, tanyakan bagaimana perasaannya, dan dengarkan apa yang dikatakannya,” kata Neill Epperson, MD, Direktur Penn Center for Women's Behavioral Wellness di University of Pennsylvania.

Serahkan Pada Dokter

Ingat bahwa PPD adalah kondisi yang memerlukan perhatian medis profesional. Itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan sendiri. “Selama pemulihan istri saya, saya harus mengesampingkan mentalitas 'perbaiki' dan hanya menyediakan diri untuk mendengarkan,” ujar Nick seorang ayah baru.

Jika melihat sang istri mengalamibtanda-tanda PPD, serahkan semuanya pada tim medis atau dokter. PPD hanya dapat ditangani seorang profesional medis berlisensi.

Berikan Dukungan dan Komunikasi Hangat

Jika pasangan sedang berjuang pasca melahirkan, seorang ayah baru bisa melakukan upaya untuk membantunya merasa lebih baik. Misalnya mencoba membuat hal-hal romantis seperti sebelum memiliki bayi. Mengingatkan kembali masa-masa hamil yang penuh canda tawa.

Jika hubungan sedikit tegang, bersabarlah dan mendukung. Tanyakan kepada pasangan bagaimana Anda dapat membantunya. Dan ketika ia tidak memberi tahu, jangan tebak dia. Lakukan saja.

 

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co