GenPI.co - Gastroesophageal reflux disease (GERD) tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi bisa juga dialami anak-anak.
GERD bisa terjadi karena kondisi kesehatan memengaruhi cara kerja sfingter atau katup esofagus, yakni di bagian bawah kerongkongan (LES).
LES adalah otot bagian bawah kerongkongan yang bisa terbuka agar makanan bisa masuk ke perut. Ketika LES terlalu sering terbuka, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.
Proses tersebut bisa menyebabkan mulas dan muntah.
Pada umumnya, setiap orang pasti pernah mengalami refluks. Kalau pernah bersendawa dan ada rasa asam di mulut, itu adalah refluks.
Anak-anak yang merasakan refluks akan mengeluhkan rasa tidak enak di mulut.
Anak bayi cenderung memiliki refleks LES yang lemah sehingga tetap rileks ketika harus menutup.
Ketika mencerna makanan atau susu, LES akan terbuka dan ini membuat isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Nah, saat isi lambung naik ke kerongkongan, anak akan muntah. Namun, pada sebagian kasus, isi lambung bayi hanya naik ke esofagus.
Kondisi tersebut menyebabkan GERD atau masalah pada pernapasan.
Ada jenis makanan yang memengaruhi pergerakan otot LES dan bisa membuat otot tersebut terbuka lebih lama. Jenis makanan yang memicu kondisi tersebut adalah cokelat, makanan berlemak, dan permen.
Makanan yang bisa meningkatkan kadar asam dalam perut adalah jeruk dan tomat. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News